ACEH, Berita HUKUM - Jajaran Polres Langsa, melalui Kasat Narkoba Iptu Rafi Darmawan SE, membantah proyektil yang di keluarkan dari luka tembakan, yang di lakukan anggota sat Narkoba polres langsa, terkait berita di media Hukum, berdasarkan informasi dari salah seorang para medis (dokter) yang namanya tidak di sebutkan.
Menurut para medis tersebut, ada tiga proyektil peluru yang di keluarkan, namun Polres langsa, melalui Kasat Narkoba Iptu Rafi Darmawan SE, mengklarifikasi berita tersebut melalui awak media berita hukum di ruang kerjanya, Senin (24/6), dengan mengatakan yang sebenarnya hanya satu proyektil peluru yang di angkat dari bekas luka tembakan.
"Rafi Darmawan, menambahkan memang benar ada tiga bekas luka di tubuh tersangsa (Korban), di tangan dan perut sedangkan di paha bukan bekas tembakan, hal tersebut karenakan tersangka (Korban), terjadi tarik menarik senjata dari tangan anggota Polisi, akibatnya senjata meletus kena di tangan dan meleset ke perut.
"Sementara hasil investigasi awak media ini, di tempat kejadian perkara (TKP), berdasarkan pengakuan Saksi Saksi yang melihat lansung kejadian tersebut mengatakan, tersangka (Korban) Fitriadi, pada saat kejadian baru saja turun dari kereta (sepeda motor) yang di bonceng bulek, tiba tiba datang seseorang dengan mengatakan minta buah 50, dengan meyodorkan uang Rp 50.000.
"Fitriadi menjawab tidak ada, kemudian Oknum tersebut mengatakan yang di tangan kamu itu apa (Fitriadi Red), belakangan di ketahui Oknum tersebut anggota polres Langsa dari Sat Narkoba, bungkusan yang ada di tangan tersangka (Korban Fitriadi), di buang.
"Kemudian, Fitriadi lari ke arah jalan lansung di tembak, seperti penyergapan teroris, "lanjut Saksi mata lagi, dan hal tersebut di benarkan bulek Saksi yang sepeda motornya di tumpangi tersangka (Korban) Fitriadi.
"Lanjut sumber lagi, setelah di tangkap, Fitriadi bukan lansung di bawa ke rumah sakit, Korban di naikkan ke Mobil dan dibawa ke arah kuala Langsa, Sementara Keluarga Korban mengecam keras tindakan Oknum Polisi dari sat Narkoba polres Langsa, yang menganianya keluarganya dan melakukan penangkapan tidak sesuai SOP, kami mengecam keras kinerja Polisi yang memperlakukan Keluarga kami seperti teroris.(bhc/kar) |