JAKARTA, Berita HUKUM - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) bersama Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Universitas Pattimura dan Politeknik Ambon mengadakan kerjasama, guna menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk pembangunan dan pengoperasian Blok Masela. Hal tersebut disampaikan Menristek Dikti, M Nasir pada, Selasa (5/4) di gedung D, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Senayan Jakarta Pusat.
M. Nasir mengatakan, bersama PII akan disiapkan tenaga ahli keteknikan, yang dihasilkan berupa tenaga ahli akademik, vokasi (yang paling utama) dan tenaga ahli insinyur professional. Sementara, mahasiswa direkrut terutama yang berasal dari daerah Maluku.
"Sebelum Blok Masela yang akan dioperasikan pada tahun 2021, maka kami telah mempersiapkan SDM, diantaranya ada pada bidang teknik perminyakan, teknik mesin, elektro, kimia, industri, fisika dan teknik sipil. Dari pihak PII akan disiapkan tenaga Insinyur sebanyak 5.000 orang yang telah bersertifikasi sesuai klasifikasi Asia dan Regional," papar M Nasir.
Dikesempatan yang sama, mewakili PII, Dr. Hermanto Dardak menyampaikan bahwa, pihaknya akan menjalankan amanah pada lingkup keamanan dan aspek lingkungan.
"Dua hal yang paling utama dalam arahan Menristekdikti adalah aspek keamanan dalam bekerja dan menjaga lingkungan agar sistem tetap berjalan sesuai koridor," sebut Hermanto.
Dikesempatan yang sama, Rektor Universitas Pattimura, Prof. Sapteno mengatakan bahwa, pihaknya saat ini telah bekerjasama dengan STEM-Akamigas Cepu, guna menyiapkan tenaga kerja dibidang minyak dan gas bumi.
"Pendidikan untuk menyiapkan SDM akan kami buka pada Juli 2016. Kami pun telah memiliki jurusan teknik perminyakan, teknik perkapalan, fakultas MIPA. Artinya, kami siap turut membangun Blok Masela," sebut Sapteno.
Sebelumnya, pada Senin (4/4) lalu, Presiden Joko Widodo telah menetapkan pembangunan kilang gas Blok Masela dilakukan di darat (On Shore). Presiden menegaskan bahwa, pembangunan infrastruktur skala besar memberikan dampak signifikan bagi daerah sekitar. Selain itu, jika kilang dibangun di darat akan memudahkan pengawasan pembangunannya, tak seperti jika dibangun di laut. Presiden berharap putra-putri daerah dapat berperan serta dalam pembangunan sekaligus pengelolaan Blok Masela. Proyek tersebut direncanakan rampung pada 2024 yang akan datang.
Ladang gas abadi blok Masela di laut Arafuru teletak antara kabupaten Maluku Barat daya dan Maluku Tenggara Barat. Saat ini blok Masela masih dalam tahap pembangunan. Diperkirakan pada tahun 2017 atau tahun 2020 ladang blok Masela akan mulai menghasilkan gas bumi dan disebutkan ladang gas tersebut menyimpan cadangan gas, yang nantinya dapat digunakan hingga puluhan tahun.(bh/rar) |