Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Pilkada
Sandiaga Ditemani Boy Sadikin Bersilaturahmi kepada Rachmawati
2016-10-12 20:03:49
 

Tampak suasana jumpa pers saat Sandiaga Uno Ditemani Boy Sadikin Bersilaturahmi di rumah kediaman Rachmawati Soekarnoputri di Jakarta, Rabu (12/10).(Foto: BH /mnd)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pendiri Universitas Bung Karno (UBK), Rachmawati Soekarnoputri di kediamannya jalan Jatipadang Raya Jakarta Selatan menerima kehadiran pasangan Anies - Sandi. Namun, Anies Baswedan berhalangan hadir, sehingga Sandiaga Uno dengan ditemani Boy Sadikin sebagai Ketua Tim Relawan pasangan Anies-Sandi datang bersilaturahmi kepada Rachmawati sebagai politisi senior, serta putri dari Presiden RI pertama Bung Karno pada, Rabu (12/10) siang kisaran pukul 13.30 Wib.

Sandiaga Salahuddin Uno, atau sapaan Sandi Uno mengatakan bahwa, "tujuan kehadiran perwakilan bertemu dengan Ibu Rachma, tukar pikiran bagaimana langkah kedepan yang berpihak pada wong cilik, wong kecil. Terutama kebutuhan hidup bagi warga Jakarta, yang semakin serba kesulitan saat ini," ujar Sandi, sebagai bakal Cawagub DKI Jakarta, Rabu (12/10).

"Beberapa solusi, ada beberapa program. Dimana saya sudah mencatat, semoga mudah-mudahan bisa saya sampaikan ke mas Anies, dan bisa dijadikan program. Keinginan bu Rachma dan pak Boy, dimana keterbukaan dan transparansi, sudah pasti keadilan," jelas Sandi.

Selanjutnya, pada lokasi dan waktu yang bersamaan, Rachmawati mengatakan, "Tolak ukurnya pada wong cilik atau pada cukong?. Nah, kalau dari bang Boy, beliau dari Bang Ali Sadikin (almr) tentunya berkeinginan supaya warga DKI Jakarta, memilih dengan akal sehat, yang pro dengan wong cilik," jelas Rachma.

Rachma juga menuturkan memang ada sebagian orang mencap kalau dirinya tergolong kelompok 'Radikal Ekstrimis', Namun, tetap konsisten akan turut membela wong cilik.

"Seperti memang selama ini saya bersebrangan dengan Mega ( ketum PDIP sebagai saudari kandungnya), tentunya menjadi tanda tanya, sekarang reklamasi, ada juga penggusuran, yang terakhir juga penistaan agama. Kok masih saja di gadang-gadang ??? (Diusung jadi bacagub)," ungkap Rachma, sebagai pendiri Universitas Bung Karno (UBK) mencermati.

Rachmawati mengatakan, memang sedari awal selalu bersebrangan dengan kakaknya dan merasa aneh, kenapa Megawati, mengapa mau mengusung Ahok di Pilgub DKI 2017 mendatang.

Selain itu, terkait Reklamasi bahwa Rachma mengatakan, bahwa kalau project Giant Sea Wall (tanggul laut raksasa) itu tidak apa-apa, atau ok-ok saja, seperti saat di masa jaman Pemerintahan Soeharto, untuk mengatasi dampak ancama banjir air rob di DKI Jakarta.

"Tapi ini sudah berubah, berubah sama sekali. Soalnya, itu menjaga air laut agar tidak masuk ke DKI. Namun, kalau reklamasi ini saya nyatakan tidak, soal reklamasi bukan di Jakarta saja, ada juga di Bali," tegasnya.

"Lihat saja, kebutuhan masyarakat saat ini saja sudah sedemikian sulit. Yang perlu diberikan dukungan bukan pengembang saja, namun harusnya rakyat dong," cetus Rachma.

Sedangkan, terkait kontroversi kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat di kepulauan Seribu pekan lalu, dan bahkan kini MUI secara resmi telah memutuskan bahwa, jelas dan terang Ahok melakukan penistaan Agama Islam dan penghinaan terhadap ulama dan umat Islam. Rachma memberikan komentar dan mengatakan, "Nasionalitas kita dimana ini? Ini kok seolah-olah, sudah minta maaf yah sudah saja. Coba saja, orang yang terpidana, minta maaf. Hukumnya masih berjalan dong harusnya. Ini harus diusut, disidik, dilanjutkanlah," tegas Rachma.

Apalagi menurut Rachma, MUI juga sudah mengatakan dan jelas itu, dan secara resmi mengeluarkan, Ahok telah dengan seenaknya berbicara tentang ajaran agama yang Ahok tidak pahami sama sekali.

"Ditambah lagi diajak Mega ziarah ke makam Bung Karno. Ahok itu tidak pantas ke makam ayahnya, karena telah menistakan agama," ungkapnya kecewa.(bh/mnd)



 
   Berita Terkait > Pilkada
 
  Pramono Anung-Rano Karno Menangi Pilkada Jakarta 2024
  Tanggapi Pernyataan Jokowi, Mahfud: Enggak Biasa...
  Peneliti: 57 Calon Dinasti Politik Menang Pilkada 2020
  Komisi II Apresiasi Tingginya Partisipasi Pemilih Kepri pada Pilkada Serentak 2020
  Calon Tunggal Pilkada Kutai Kartanegara Hadapi Gugatan di MK, Warga Harapkan Keadilan
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2