JAKARTA, Berita HUKUM - Pasca penembakan terduga Santoso dan Basri, sebaiknya ada evaluasi menyeluruh dalam operasi pengamanan Poso. Identitas dua orang teroris yang ditembak mati pada pukul 18.30 Wita, Senin (18/7) pada titik koordinat UTM 20.27_6511 di sekitar Tambarana, Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah, akhirnya diungkap.
Kapolda Sulteng Brigjen Rudy Sufahriady menyampikan kepastian tentang tewasnya Santoso dan Basri diidentifikasi dari pengungkapan foto. "Sudah pasti. Yang satu adalah Santoso dan yang satu adalah Basri. Kepastian itu didapatkan dari foto dua jenazah itu yang di identifikasi olehrekan-rekannya," ujar Brigjen Rudy, Selasa (19/7).
Menurut Rudy, dengan tewasnya dua pentolan utama di jaringan Mujahidin Indonesia Timur itu membuat jaringan ini diperkirakan tinggal 19 orang. "Kita kejar sisanya," katanya.
Basri juga sama berbahayanya seperti Santoso. Dia adalah napi kasus terorisme yang sudah divonis 19 tahun penjara pada 2007, karena terkait serangkaian kasus pidana di Poso, termasuk penembakan terhadap Pendeta Susianti Tinulele pada Juli 2004 di Gereja Efata, Palu, serta mutilasi terhadap tiga siswi di Poso pada Oktober 2005.
DiakaburdariLapasAmpana, Sultengpada 2013 lalu, dan belakangan diketahui bergabung dengan Santoso. Dengan tertembaknya Santoso dan Basri ini, maka kelompok ini kini diperkirakan tinggal menyisakan Ali Kalora sebagai pemimpin.
Sementara itu, Direktur Celebes Intitute Adriany Badrah mengatakan operasi pengamanan Poso yang melibatkan aparat gabungan TNI dan Polri yang sudah beberapa kali diperpanjang harus segera dievaluasi. Ia menyarankan agar kedepan tidak lagi menggunakan cara represif, tapi lebih kependekatan persuasif dan dialogis.
"Cara-cara represif disertai kekerasan oleh aparat hanya akan menimbulkan embrio-embrio perlawanan baru terutama sasarannya kepada aparat," paparnya.
Sementara sebelumnya, kabar tewasnya Santoso tertembak oleh tim bravo 29, 515 Raider Kostrad TNI saat kontak senjata dengan kelompok OTK Santoso. Kelompok tersebut berjumlah 5 orang dengan 3 orang laki-laki, 2 orang perempuan di Coordinat 2027-6511 dengan hasil 2 tewas, 1 pucuk senjata M 16 dan 3 orang melarikan diri, 2 orang yang meninggal dunia berjenis kelamin laki-laki dengan 1 jenazah ciri-ciri berjenggot dan tahi lalat di dahi, yang diperkirakan adalah sasaran utama Santoso.(bh/as) |