Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Satpol PP
Satpol PP Pasuruan Datangi Sentra Usaha
Tuesday 24 Jul 2012 19:00:17
 

Ilustrasi (Foto: Ist)
 
PASURUAN, Berita HUKUM - Perda Nomor 34 Tahun 2011 yang direvisi pada 2012 menciptakan larangan bagi pedagang yang mencari nafkah untuk berdagang di masa-masa Ramadhan. Hal itulah yang menyebabkan Satpol PP (Pamong Praja) mendatangi sentra dagang makanan dan minuman. Ini terjadi di Pasuruan, Jawa Timur.

Dalam tindakannya, mereka mendatangi banyak pedagang makanan dan minuman yang berdagang di siang hari. Pada umumnya, mereka yang masih berdagang tidak tahu-menahu adanya Perda Ramadhan tersebut.

“Tidak tahu tentang perda Ramadhan yang mengatur tata cara berjualan selama Ramadhan,” papar salah seorang pedagang di Jalan Wahidin, Selasa (24/07).

Dalam Perda tersebut diatur tata cara berjualan makanan pada Ramadhan. Proses perdagangan harus dilakukan secara tertutup sehingga tidak tampak dari luar.

Pengaturan itu demi menghormati umat muslim yang melakukan ibadah puasa.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Pasuruan menyatakan bahwa kunjungan itu dilakukan atas konsekuensi Perda Ramadhan yang telah diberlakukan. Lebih lanjut dirinya memaparkan bahwa Perda tersebut berlaku bagi pedagang skala besar maupun kecil, dan bagi mereka yang melanggar akan dikenakan sanksi.(bhc/frd)



 
   Berita Terkait > Satpol PP
 
  Kasatpol PP DKI Jakarta Gebuk Anak Buah Sampai Memar
  Banpol PP Tuntut Jadi PNS
  Penertiban Spanduk di Jalan Nusantara Depok
  Perempuan Akan Pimpin Satpol PP DKI
  Jokowi Inginkan Satpol PP Tegas Namun Tidak Kasar
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Viral Konten Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Ini Klarifikasi AQUA

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2