Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
White Crime    
Capim KPK
Seluruh Capim KPK Punya Catatan Buruk
Saturday 13 Aug 2011 21:45:48
 

Koordinator MTI Jamil Mubarok (Foto: BeritaHUKUM.com)
 
JAKARTA-Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK), Sabtu (13/8), menggelar rapat hasil tracking (rekam jejak) terhadap 10 calon pimpinan KPK. Rapat tersebut dipimpin langsung Ketua Pansel KPK, Patrialis Akbar di Ruang Soepomo, gedung Kemenkumham, Jakarta, Sabtu (13/8).

Adapun pihak-pihak yang melakukan tracking, yakni Indonesia Corruption Watch (ICW), Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI), dan aparatur penegak hukum yang terdiri dari Badan Intelijen Negara (BIN), Kepolisian, dan Kejaksaan. Penanggung jawab dalam rapat hasil tracking adalah dua anggota Pansel KPK, Amir Hasan Ketaren dan Erry Riyana.

Setiap pihak yang melakukan tracking diberi waktu selama satu jam untuk memaparkan hasilnya. Namun, rapat hasil tracking ini berlangsung tertutup bagi media yang meliput. Paparan hasil tracking masih bersifat rahasia, karena berkaitan dengan diri pribadi seseorang. Mereka juga memiliki keluarga, istri dan anak-anak yang harus dilindungi privacynya.

Setelah melakukan rapat, akhirnya Koordinator Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) Jamil Mubarok mengatakan, dari hasil pelacakan ke-10 calon pimpinan KPK tak ada yang memiliki catatan bersih, hamper semuanya memiliki catatan buruk.

"Catatan buruk itu, bukan kami yang membenarkan atau menyanggah. Penilaian itu ada di tangan Pansel. Hanya kami mendapat temuan, temuan itu kami sertakan dengan bukti-bukti tentunya. Ketika bukti-bukti itu tidak bisa dibantah lagi oleh kandidat saat wawancara, artinya benar orang itu melakukan perbuatan tercela," jelas Jamil.

Menurut dia, dari 10 calon pimpinan KPK ini ada juga yang memiliki harta kekayaan tidak wajar. Selain itu, ada pula calon yang selama menjalani profesinya tidak mempunyai prestasi menonjol. Tapi hal itu harus diverifikasi lebih lanjut. "Semua punya kekayaan. Tidak didominasi oleh calon dari kalangan PNS. Tapi calon dari penegak hukum dan advokat ini yang harus diverifikasi lebih lanjut."

Jamil lalu mengungkapkan, pihaknya juga melakukan pelacakan dari segi prestasi para calon dalam kompetensi dan komitmen pemberantasan korupsi. Mayoritas pengalaman di bidang korupsi paling minim. Namuan, ada beberapa yang latar belakang dari KPK, advokat dan aktivis antikorupsi. “Sisanya tidak bisa diandalkan, tidak ada pengalaman di bidang pemberantasan korupsi," kata Jamil.(mic/spr)



 
   Berita Terkait > Capim KPK
 
  Pansel KPK Harus Pastikan Capim-Calon Dewas Periode 2024-2029 Miliki Integritas Antikorupsi
  'Calon Pimpinan KPK Harus Bersih dari Kasus HAM'
  Capim KPK Loloskan 3 Jenderal Aktif, 1 Jenderal dan 1 Kombes Purnawirawan
  Komisi III DPR Mulai Uji Capim KPK
  Komisi III DPR Harus Segera Selesaikan Seleksi Capim KPK
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2