Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Legislatif    
Gedung Baru KPK
Sembilan Fraksi Tetap Menolak Pembangunan Gedung Baru KPK
Monday 02 Jul 2012 16:25:34
 

Gedung KPK (Foto: Ist)
 
JAKARTA (BeritaHUKUM.com) - Polemik pembangunan gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), semakin memanas. Pasalnya, sembilan fraksi di Komisi III DPR RI, mesinyalir akan tetap tak menyetujui pembangunan gedung baru tersebut.

Menurut mereka, sebaiknya Kementerian Keuangan mencarikan gedung milik pemerintah yang masih kosong. "Sembilan fraksi mengusulkan untuk berkoordinasi dengan Menteri Keuangan dan Dirjen Kekayaan Negara untuk memanfaatkan gedung yang masih bisa dimanfaatkkan," kata Wakil Ketua Komisi III, Aziz Syamsuddin di Gedung DPR, Jakarta, Senin,(2/7).

Seperti diketahui, anggaran gedung baru KPK masih ditandai bintang sejak tahun 2008. Saat itu, mantan Pimpinan Komisi III Trimedya Panjaitan membintangi anggaran ini karena pandangan fraksi di komisi. "Alokasi ini berawal dari pembahasan 2008, 2009, 2010 yang proses pembahasan anggarannya saat itu tidak melalui pembahasan Komisi III," ungkapnya.

Sedangkan, indikasi penolakan ini, memunculkan gerakan massal masyarakat mengumpulkan dana untuk pembangunan gedung KPK.

Ada yang mengumpulkan koin di jalanan, artis yang mengamen demi KPK, saweran pedagang kaki lima. Juga buruh yang rela gajinya yang tak seberapa dipotong untuk mendukung komisi antikorupsi. Atau, aktivis di Makassar yang punya ide unik, gerakan sejuta batu bata.

Bahkan, koalisi saweran untuk gedung baru KPK telah resmi didirikan di depan lobi gedung komisi antikorupsi, Jumat (29/6/ 2012). Akun Twitter Saweran KPK
@saweranKPK saat ini sudah berjumlah 1163 followers. Dari update twitnya; Total #saweranKPK per Minggu 1/7/12 jam 15:00 WIB sejumlah Rp.115.399.902. Terdiri dari direk Rp.101.063.902, cek 10jt, cash 4.151.600 wesel 184.400.

Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris menjadi orang pertama yang menyumbang di posko saweran KPK ini. Fahmi yang tiba sekitar pukul 09.45 WIB menyumbang dalam bentuk cek BNI senilai Rp5 juta.

Koalisi juga membuka rekening bagi masyarakat yang ingin menyumbangkan, tanpa harus datang ke posko maksimal 10 juta rupiah. Rekening BNI cabang Melawai Raya, nomor 0056124374 atas nama perkumpulan ICW.(vnc/biz)



 
   Berita Terkait > Gedung Baru KPK
 
  Johan Budi: Kami Berpikiran Positif
  Pedagang Koran pun Geram Koruptor
  Simponi Dukung KPK Dengan Lagu Dan Tari
  Sembilan Fraksi Tetap Menolak Pembangunan Gedung Baru KPK
  DPR Menyetujui Pembangunan Gedung Baru KPK
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2