JAKARTA, Berita HUKUM - Partai Demokrat (PD) menyelenggarakan seminar tentang bagaimana menangani dan memerangi narkoba hingga keakar-akarnya. Penyelenggaraan seminar bertema “Semangat Sumpah Pemuda di Tengah Negara Darurat Narkoba, Peran dan Solusi Partai Demokrat” ini juga menghadirkan beberapa nara sumber, salah satunya aktor senior yang kondang di era tahun 90-an yaitu Roy Marten yang pernah tersandung hukum karena kasus narkoba
Dr. Hinca IP Pandjaitan, selaku Sekretaris Jenderal (Sekjend) Partai Demokrat (PD) menjelaskan bahwa, seluruh kegiatan partai detik demi detik adalah momentum. Oleh karenanya PD siap menghidupkan semua mesin partai dari DPP hingga ke tingkat terendah, untuk mendukung pemerintah dan Badan Narkoba Nasional dalam berperang melawan narkoba.
Menurutnya, perang dengan narkoba adalah momentum politik partai demokrat. "Tidak ada yang boleh berhenti mengumpulkan semua batu-bata sampai terkumpul 1 juta 2 juta, terkumpul sebanyak-banyaknya. Ada matahari atau tidak ada matahari, harus berebut kekuasaan. Harus menang dan ambil kekuasaan. Menang dalam segala hal dan kita harus menang dalam perang dengan narkoba," ujar Hinca Panjaitan, seusai penyelenggaraan seminar memberantas narkoba yang dilaksanakan di kantor DPP partai Demokrat, Graha Kramat VII, Jalan Kramat Raya 146, Jakarta Pusat pada, Selasa (20/10).
Demokrat harus menang darurat narkoba, lanjutnya. Dari data yang dihimpun menunjukan fakta korban-korban narkoba semakin banyak. Dimana terdapat 6,7 trilyun belanja narkoba tahun 2015 yang diprediksi di atur dari penjara.
"Satu orang korban Narkoba sama saja dengan sejuta korban. Keadaan darurat narkoba ini sudah harus ditangani oleh kader-kader partai Demokrat. Jika ada yang terlibat narkoba segera laporkan kepada pengurus Narkoba. Sebab partai punya mesin partai yang dapat bekerja secara terorgaisir. Sasaran terakhir adalah orang tua, setiap rumah tangga sebagai benteng kekuatan anti Narkoba," tegas Hinca.
Sesungguhnya, saat ini Indonesia benar-benar tengah darurat narkoba. Hinca, Sekjend PD menginstruksikan kepada kader-kader partai Demokrat yang di pimpinan oleh Ketua Umum Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono untuk perangi Narkoba. Dari hilir menuju hulu, ia memastikan mesin partai terus bergerak.
Terkait dengan hubungan partai lain, Hinca mengatakan bahwa dia selalu kontak dengan partai yang lain. Ia juga berseru bahwa SBY telah instruksikan kepada seluruh jajaran partainya untuk terus perang dengan narkoba.
Sementara, Roy Marten sebagai narasumber pada seminar ini menungkapkan bahwa, “Saya, termasuk salah satu pendiri Partai Demokrat pada 2001. Ketika Pemilu 2004, Partai Demokrat memenangkan (Pilpres). Tetapi tahun 2006, saya terlibat narkoba. Saya sudah mempermalukan Partai Demokrat. Maka secara resmi dalam pemaparan di seminar tadi, saya meminta maaf kepada Partai Demokrat. Saya minta maaf karena pernah memalukan partai ini. Tapi saya berterima kasih karena masih diundang dan kini kembali dipercaya menjadi Dewan Pembina di Partai Demokrat. Mudah-mudahan Partai Demokrat memaafkan kesalahan saya,” kata Roy Marten, usai seminar digelar.
Roy Marten kini, setelah menyadari kesalahannya, telah kembali dipercaya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, untuk menduduki jabatan Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat periode 2015-2020. Atas kepercayaan itu, Roy Marten mengucapkan rasa syukur dan terima kasih.
Ia bangga dan bahagia karena masih dipercaya menjadi Dewan Pembina Partai Demokrat. Apalagi ia kerap diundang dalam berbagai kegiatan partai sehingga bisa bertemu kembali dengan kawan lama, khususnya sesama pendiri.
Ia juga mengungkapkan kebahagiaan karena anak-anak muda di Partai Demokrat tumbuh dalam semangat tinggi, berkreativitas, dan jauh dari penyalahgunaan narkoba.
“Ini sebuah gejala yang sehat. Apa pun gerakan di Partai Demokrat, pasti melibatkan anak muda. Ini merupakan sebuah langkah yang positif,” ujar Roy Marten.(pd/bh/bar) |