JAKARTA, Berita HUKUM - Menyikapi akan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 9 Desember 2015 mendatang pihak LSM gerakan Nusantara Beraklaq mengadakan seminar nasional wawasan kebangsaan, dengan bertajuk; Pendidikan Wawasan Kebangsaan Indonesia, Mari kita sukseskan Pilkada Serentak tahun 2015, yang dipelopori juga oleh LSM PLN Watch dengan Ditjen politik dan pemerintahan umum Kemendagri.
Adapun seminar ini dipresentasikan dan ditujukan pada generasi muda bangsa seperti kalangan mahasiswa dan para pe-giat ormas muda yang berjiwa aktivis yang sebagai peserta sosialisasi, untuk ikut mensukseskan Pilkada serentak 2015. Namun, dibalik itu semua para pembicara yang hadir merasakan akan kegelisahan dalam hal ketertinggalan wawasan bernuansa kebangsaan ini dikalangan kaum muda sekarang, yang mana wawasan kebangsaan sudah semakin memudar dikalangan kaum muda terpelajar saat ini, yang semakin memberikan kekuatiran yang tinggi, karenanya bangsa sekarang ini yang kurangnya mendapatkan perhatian khusus dalam hal sosialisasi wawasan kebangsaan.
Jalalhuddin selaku penggurus LSM Watch, yang juga sebagai narasumber mengklaim bahwasanya wawasan tentang kebangsaan hingga saat ini belum tersentuh, oleh pihak seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) begitu juga KPUD.
"Malahan pihak mereka (KPU) Kebanyakan kepada hal-hal teknis internalnya saja, tetapi menyangkut dengan wawasan kebangsaan sampai sekarang hampir-hampir belum ada seminarnya untuk sosialisasikan pilkada," jelas Jalal, mempresentasikan pada forum di Hotel Grand City, Jl.Pal Putih, Jakarta Pusat, Senin (7/9).
Begitu juga dengan Wardi, selaku pendiri Lembaga Pejuang Proklamasi yang sekaligus turut sebagai pembicara dalam seminar ini menerangkan, kecemasannya atas kegelisahan dirinya yang ia mengangap bahwa generasi sekarang ini banyak yang tidak mengetahui wawasan kebangsaan, menurutnya juga hal ini adalah sebuah kegelisahan tentang bagaimana perihal wawasan kebangsaan.
"Karna saya juga pernah ketemu dengan para Lemhanas, mereka juga mengalami hal yang sama, gelisah tentang wawasan kebangsaan yang tidak begitu diketahui generasi sekarang ini," ujarnya, setelah acara Seminar Nasional Wawasan Kebangsaan selesai berlangsung.
Padahal budaya kebangsaan kita ini, lanjutnya, adalah budaya Indonesia yang harus dihayati, yang maksudnya semua budaya dan semua elemen kita ini hingga hal prilaku makan tidur dan sebagainya adalah berdasarkan budaya pancasila
Namun, keterkaitannya untuk Pilkada ini sendiri seperti apa? sudahkah berbudaya Pancasila atau belum, "Disini bukan masalah serentak atau tidak serentaknya, sudahkah yang menjadi calon pemimpin itu berjiwa pancasila, kalau tidak? Indonesia ini akan sangat mengerikan sekali," pungkasnya.(bh/bar) |