JAKARTA, Berita HUKUM - Terkait muncul kasus perbudakan di pabrik wajan dan kuali, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Pardi berharap sang pemilik pabrik mendapat hukuman yang berat.
Bahkan, senator Jakarta ini menegaskan, bila perlu usaha yang dilakukan sang pemilik dibekukan.
"Sebab, peristiwa perbudakan di pabrik wajan adalah perbuatan melangar hukum dan perbudakan sudah dihapus, maka hukuman bagi perusahaanya harus dibekukan dan pemiliknya harus diberikan hukuman berat," ujarnya saat dihubungi pewarta BeritaHUKUM.com melalui pesan singkat, Senin (6/5).
Selain itu, dirinya juga meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk melakukan terobosan agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali.
"Pemerintah melalui Menteri tenaga kerja harus turun tangan dan mencegah jangan terulang lagi kejadian perbudakan di Indonesia," pungkasnya.
Seperti diketahui, pemilik pabrik wajan dan kuali yang terletak di Kampung Bayur Opak RT 03/06, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Tangerang diduga melakukan perbuatan perbudakan terhadap 34 pekerjanya. Dimana, sang pemilik telah merampas hak pekerja.
Kasus ini terungkap saat dua pekerja pabrik tersebut berhasil melarikan diri dan langsung mengadu ke polisi dan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).
Menurut Kepala Divisi Advokasi dan HAM KontraS Yati Andriyani, keduanya melaporkan bahwa ada puluhan buruh disiksa dan dipaksa kerja dengan akomodasi minim di sebuah pabrik kuali.
Disertai perlakukan yang tidak manusiawi. Dimana, mereka harus bekerja berat, dipukul, disiram timah panas, disundut rokok, bahkan disekap dan tak boleh bersosialisasi dengan dunia luar.
Selain itu, ruangan tempat para buruh bekerja dan tidur tertutup pengap karena tanpa jendela atau ventilasi. Hanya tersedia satu WC untuk mereka gunakan beramai-ramai.
Yang lebih mengenaskan lagi, para buruh terbiasa mandi dengan mengunakan sabun colek di WC tanpa bak mandi yang menyatu dengan ruang penyekapan.
"Makanan yang diberikan ke korban hanya berlauk sambel dan tempe, dengan menu yang sama hampir setiap harinya," katanya di akun twitter.(bhc/riz) |