Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Afghanistan
Serangan Bom Terparah di Kabul
Tuesday 11 Jun 2013 23:20:20
 

Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan di gedung MA Afghanistan.(Foto: Ist)
 
AFGHANISTAN, Berita HUKUM - Polisi di Kabul mengatakan paling tidak 16 orang tewas dalam bom bunuh diri di gedung Mahkamah Agung Afghanistan, serangan terburuk di Kabul dalam 18 bulan terakhir.

Polisi mengatakan lebih dari 40 lainnya luka-luka saat pembom bunuh diri dengan kendaraan yang penuh bahan peledak melewati konvoi bus yang mengangkut para pegawai mahkamah agung pulang ke rumah.

Taliban mengatakan mereka yang melakukan pemboman itu. Serangan itu adalah yang terparah di ibukota Afghanistan tersebut. Sebagian kawasan diplomatik di Kabul ditutup.

Presiden Hamid Karzai mengecam pemboman itu dengan mengatakan langkah itu adalah "tindakan teroris yang menunjukkan bahwa Taliban membantu para musuh Islam".

'Hakim kejam'

Pemboman itu adalah yang terparah sejak tanggal 6 Desember 2011, saat pemboman bunuh diri menyerang tempat ibadah Syiah, menewaskan paling tidak 80 orang.

Gedung Mahkamah Agung di Kabul yang menjadi sasaran terletak di jalan sibuk di tengah ibukota, di dekat kedutaan Amerika Serikat.

Markas NATO juga terletak tidak jauh dari kawasan itu. Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan dalam satu pernyataan mereka berkewajiban menyerang "hakim kejam" yang membantu kekuatan asing.

Taliban sebelumnya mengatakan mereka akan mencari sasaran pegawai pemerintah sebagai bagian dari upaya mencari mereka yang bertugas sebagai "boneka" pemerintahan Karzai.(bbc/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Afghanistan
 
  Afghanistan: Eks Presiden Ghani Minta Maaf Kabur ke Luar Negeri Demi 'Selamatkan Kabul dan 6 Juta Penduduknya'
  Afghanistan: Qatar dan Turki Memberi Jalan Bagi Taliban untuk Unjuk Gigi di Panggung Dunia
  Kesepakatan Taliban dan Trump yang Menjadi Kunci Kelompok Ini Menguasai Kembali Afghanistan
  Afghanistan: Perang Selama 2 Dekade, Berikut Fakta-faktanya dalam 10 Pertanyaan
  Biden Janji Bantu Afghanistan secara Berkelanjutan di Tengah Penarikan Pasukan AS
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Viral Konten Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Ini Klarifikasi AQUA

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2