Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Mesir
Serangan Militan Makin Ganas di Mesir
Saturday 25 Jan 2014 16:07:55
 

Kerusakan parah terjadi akibat rangkaian pemboman sepanjang hari Jumat (24/01) di Kairo.(Foto: Istimewa)
 
MESIR, Berita HUKUM - Kelompok militan diduga meningkatkan serangan mereka di Mesir dengan serangkaian aksi ledakan di ibukota Kairo.

Enam orang tewas dan sekitar 100 lainnya luka dengan serangan terbesar di luar markas polisi di kota itu.

Serangan ini seolah menandai tiga tahun penggulingan presiden yang saat itu berkuasa, Hosni Mubarak.

Sepuluh korban lain dilaporkan tewas dalam bentrok antara aparat keamanan dengan kelompok pendukung Ikhwanul Muslimin.

Dalam ledakan di luar kantor polisi Kairo, empat orang tewas dan sedikitnya 76 lainnya cedera.
Beberapa jam kemudian muncul ledakan berikutnya di lokasi lain menwaskan dua orang dan juga melukai banyak lainnya.

Menurut media lokal sekelompok orang dalam aliran militan yang terilhami dari gerakan al-Qaeda, Ansar Beit al-Maqdis, mengatakan melakukan serangan ke markas polisi.

Kelompok ini sebelumnya mengklaim serangan bom dengan mobil pada sebuah bangunan pasukan keamanan di kota di utara Mesir, Mansoura pada Desember lalu yang menewaskan 16 jiwa dan melukai 100 lainnya.

Pemerintah menuding kelompok Ikhwanul Muslimin sebagai dalang serangan tersebut - yang dibantah keras kelompok ini - dan mencap Ikhwanul sebagai kelompok teroris.

Sekelompok orang yang marah berkumpul di luar lokasi pemboman di kantor polisi menuding Ikhwanul sebagai dalang dibalik serangan hari Jumat (24/01) itu. Sebagian menyerukan "Mati untuk Ikhwanul Muslimin".

Tetapi kelompok ini sendiri mengutuk serangan itu sebagai "pemboman pengecut".

Pendukung Ikhwanul dan pasukan keamanan bentrok di Kairo dan beberapa kota lain pada Jumat yang sama, dan akibatnya 10 orang dilaporkan tewas.

Kementrian Dalam Negeri mengatakan menahan 111 orang, mengatakan bahwa mereka adalah "elemen kelompok Ikhwanul" yang "mencoba mengobarkan kerusuhan".

Aksi protesKlik secara rutin digelar kelompok ini sejak presiden yang terpilih secara demokratis dari kubu Ikhwanul, Mohammed Morsi, diturunkan paksa Juli lalu.(BBC/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Mesir
 
  Mesir Temukan 'Kota Emas yang Hilang' Warisan Firaun 3.000 Tahun Lalu, Temuan Paling Penting setelah Makam Tutankhamun
  Terusan Suez Sudah Bisa Dilewati, Mesir Buka Penyelidikan terhadap Kapal Kontainer yang Kandas
  Muhammad Mursi Meninggal, Presiden Erdogan: Pemerintah Mesir Harus Diadili di Mahkamah Internasional
  Ustadz Hanan Attaki, Lc tentang Muhammad Mursi
  Total 44 Tewas, 2 Gereja Dibom, Mesir Tetapkan Keadaan Darurat
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2