Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Afghanistan
Serangan Taliban Tewaskan 15 Polisi Afghanistan
Thursday 29 Aug 2013 21:58:03
 

Usai setelah serangan Taliban, yang menewaskan 15 Polisi Afghanistan.(Foto: Ist)
 
AFGHANISTAN, Berita HUKUM - Kelompok Taliban menyerang satu konvoi polisi di jalan bebas hambatan Afghanistan dan menewaskan 15 polisi.

Ruas melingkar sepanjang 2.200 km itu menghubungkan beberapa kota utama Afghanistan, seperti Kabul, Kandahar, Herat, serta Mazar-i-Sharif dan sering menjadi sasaran serangan kelompok pemberontak.

uru bicara gubernur Provinsi Farah, tempat serangan berlangsung, menjelaskan serangan pada Rabu (28/8) malam waktu setempat terjadi ketika konvoi sedang melakukan inspeksi atas patroli di jalan bebas hambatan.

"Terjadi pertempuran yang menewaskan 15 polisi dan 10 terluka sementara beberapa anggota Taliban juga tewas," tutur Abdul Rahman Zhuwandi, seperti dikutip kantor berita AFP.

Taliban sudah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Serangan di Ghazni

Sebelumnya, masih pada hari yang sama, Taliban menyerang sebuah pangkalan yang menjadi markas tentara Amerika Serikat dan Polandia di Afghanistan Timur.

Kelompok perlawanan berhasil dipukul mundur dari pangkalan yang berada di dekat kota Ghazni tersebut.

Seorang tentara Amerika Serikat dilaporkan tewas dalam serangan itu dan 10 tentara Polandia terluka, namun rinciannya masih belum jelas.

Dalam beberapa bulan belakangan, Taliban tampaknya meningkatkan serangannya, khususnya setelah pasukan internasional menyerahkan kendali keamanan kepada pasukan Afghanistan dua bulan lalu.

Akhir Juni, istana kepresidenan dan sejumlah kantor pemerintah lainnya di ibukota Kabul diserang oleh kelompok militan.

Walau tidak ada pejabat tinggi yang menjadi korban, namun serangan tersebut menjadi salah satu petunjuk peningkatan aksi Taliban, yang menolak berunding dengan pemerintahan pimpinan Presiden Hamid Karzai.

Saat ini masih terdapat 100.000 pasukan internasional dari 48 negara dan akhir tahun ini jumlahnya akan dikurangi sampai setengah.

Semua pasukan tempur rencananya akan meninggalkan negara itu pada akhir tahun depan.(bbc/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Afghanistan
 
  Afghanistan: Eks Presiden Ghani Minta Maaf Kabur ke Luar Negeri Demi 'Selamatkan Kabul dan 6 Juta Penduduknya'
  Afghanistan: Qatar dan Turki Memberi Jalan Bagi Taliban untuk Unjuk Gigi di Panggung Dunia
  Kesepakatan Taliban dan Trump yang Menjadi Kunci Kelompok Ini Menguasai Kembali Afghanistan
  Afghanistan: Perang Selama 2 Dekade, Berikut Fakta-faktanya dalam 10 Pertanyaan
  Biden Janji Bantu Afghanistan secara Berkelanjutan di Tengah Penarikan Pasukan AS
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2