NEW YORK, Berita HUKUM - Jumlah kematian akibat terorisme pada 2013 meningkat 61% dibandingkan pada 2012, demikian hasil penelitian tentang terorisme global terbaru. Laporan yang diterbitkan Institut Ekonomi dan Perdamaian (IEP) mengatakan18.000 orang tewas sepanjang tahun lalu.
Indeks Terorisme Global 2014 juga mencatat hampir 10.000 serangan terorisme terjadi pada 2012, naik 44% dari tahun sebelumnya.
Laporan menyebutkan bahwa aksi teror tersebut kebanyakan dilakukan oleh kelompok militan ISIS (yang kemudian menyebut dirinya sebagai Negara Islam), al-Qaida, Boko Haram, dan Taliban
Irak adalah negara yang terkena dampak paling parah akibat aksi tersebut, disusul Afghanistan, Pakistan, Nigeria, dan Suriah.
Selain itu, India, Somalia, Filipina, Yaman, dan Thailand juga masuk dalam 10 negara terdampak.
"Tidak hanya intensitas terorisme meningkat, tetapi luasannya meningkat juga," ujar pernyataan tersebut.
Steve Killelea, Kepala Eksekutif IEP, mengatakan kepada BBC bahwa peningkatan kematian akibat terorisme terutama disebabkan perang saudara di Suriah, yang dimulai pada tahun 2011.
Laporan yang menyelidiki tren terorisme antara 2000 dan 2013 menggunakan data dari lembaga Data Terorisme Global yang berbasis di AS.(BBC/bhc/sya) |