GUATEMALA, Berita HUKUM - Sekelompok pria bersenjata berulah dan menewaskan 11 orang, melukai setidaknya 15 lainnya dalam serangan di sebuah bar di kota San Jose Nacahuil, Guatemala.
Beberapa korban ditemukan tewas setelah mereka berusaha bersembunyi di kamar mandi toko minuman keras itu dan di gang-gang di dekatnya.
"Kejadian ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kami tidak pernah melihat pembantaian seperti ini," kata Nacahuil penduduk Victor Tepen.
Keponakannya yang berusia 20 tahun, Javier Tepen, termasuk di antara mereka yang tewas.
Menteri Dalam Negeri Mauricio Lopez Bonilla mengumumkan bahwa pasukan polisi nasional telah dikerahkan di kota untuk melindungi penduduk setempat.
Hingga kini motif penyerangan tidak jelas, namun polisi Guatemala sedang menyelidiki kemungkinan keterlibatan kelompok kriminal terkenal negara itu, yaitu mara.
Beberapa warga mengatakan mereka meragukan keterangan ini.
Profesional
Warga setempat, Nery Pixtun, mengatakan kepada kantor berita Reuters, "Orang yang melakukan ini bukan anggota mara. Siapa pun yang melakukan ini adalah seorang profesional, hal itu dilakukan oleh orang yang terlatih untuk menggunakan senjata."
Pada tahun 2005, populasi pribumi yang mendominasi kota ini mengusir semua pasukan polisi dari kota.
Mereka mendirikan badan keamanan tersendiri. Kota ini memiliki tingkat kejahatan yang sangat rendah diantara negara-negara di Amerika Latin.
Menurut data PBB, Guetamala termasuk ke dalam negara dengan tingkat pembunuhan yang cukup tinggi yaitu 38,5 orang per 100.000 penduduk di 2011.
Sedangkan kebanyakan angka pembunuhan di negara-negara Eropa adalah satu orang per 100.000 orang.
Sebagian besar kekerasan ini terkait dengan perdagangan dan penyelundupan narkoba ke Meksiko dan Amerika Serikat.(bbc/bhc/rby) |