Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Kenya
Serangan ke Universitas di Kenya Tewaskan 147 Orang
Saturday 04 Apr 2015 03:58:36
 

Sebanyak 587 mahasiswa mampu meloloskan diri saat serangan berlangsung. Di antara 79 korban cedera, sebanyak sembilan orang di antara mereka diterbangkan ke Ibu Kota Nairobi untuk menjalani perawatan.(Foto: twitter)
 
KENYA, Berita HUKUM - Jumlah korban tewas akibat serangan kelompok milisi Al-Shabab terhadap sebuah universitas di bagian timur laut Kenya melonjak drastis menjadi 147 orang. Pejabat pemerintah Kenya dan sejumlah saksi mata mengatakan serangan ke kampus Universitas Garissa di Kenya berakhir setelah aparat keamanan membunuh empat orang bersenjata.

Korban tewas mencapai 147 orang dan 79 lainnya mengalami cedera. Di antara korban cedera, sembilan orang diterbangkan ke Ibu Kota Nairobi untuk menjalani perawatan lebih lanjut. Adapun sebanyak 587 mahasiswa mampu meloloskan diri.

Para penyerang dilaporkan memakai senapan AK-47 dan mengenakan rompi berisi bahan peledak.

Menteri Dalam Negeri Kenya, Joseph Nkaissery, mengatakan keempat orang tersebut meletus seperti bom ketika serangan berakhir. Beberapa polisi terluka akibat pecahan bom itu. Namun, tidak jelas apakah mereka sengaja memicu ledakan selagi polisi medekati atau bahan peledak itu meletus secara otomatis bila terkena tembakan.

Akibat serangan itu, pemerintah Kenya memberlakukan jam malam di empat distrik dekat perbatasan Kenya-Somalia yang mencakup Garissa, Wajir, Mandera, dan Tana River.

Penembakan

Kepada BBC, seorang mahasiswa bernama Augustine Alanga mengaku situasi penyerangan begitu rusuh. “Kacau sekali. Di mana-mana ada tembakan,” ujarnya, seraya menyesali mengapa universitas hanya dijaga dua polisi.

Mahasiswa lainnya, Collins Wetangula, mengaku mendengar suara para pria bersenjata ketika mereka memasuki asrama dan bertanya kepada rekannya apakah orang-orang di dalam asrama beragama Islam atau Kristen.

“Jika Anda Kristen, Anda akan ditembak di tempat. Setiap ada bunyi tembakan senjata saya pikir saya bakal mati,” kata Wetangula kepada kantor berita Associated Press.

Sejauh ini, pemerintah Kenya menuding kelompok milisi Al-Shabab sebagai pelaku serangan dan Mohamed Kuno sebagai dalangnya.

Menurut wartawan BBC di Kenya, Kuno ialah mantan kepala sekolah sebuah madrasah di Garissa. Dia melepas jabatan itu pada 2007 lalu.

Kelompok milisi Al-Shabab mengatakan kepada BBC bahwa mereka sengaja menyandera orang-orang beragama Kristen dan membebaskan mereka yang beragama Islam.

Sebagaimana dilaporkan analis BBC Afrika, Mary Harper, Al-Shabab menyatakan aksi itu dilakoni karena mereka tengah berperang dengan Kenya.

Kecaman

Serangan terhadap Universitas Garissa menuai kecaman dari berbagai kalangan. Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mengecam aksi yang dia sebut ‘serangan teroris’. Dia menambahkan bahwa PBB siap membantu Kenya mencegah dan melawan terorisme serta ekstremisme keji.

Kemudian Amerika Serikat mengatakan telah menawarkan bantuan kepada pemerintah Kenya untuk memburu Al-Shabab.

Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta, mengucapkan belasungkawa terhadap keluarga korban. Dia juga memerintahkan langkah darurat agar polisi yang baru direkrut dapat dilatih sesegera mungkin. “Kami telah menderita akibat kekurangan personel keamanan,” ujarnya.

Serangan Al-Shabab terhadap tempat umum bukan sekali ini saja terjadi. Pada September 2013 lalu, mereka menyerang sebuah pusat perbelanjaan mewah di Nairobi, Kenya, sehingga menewaskan lebih dari 60 orang dan melukai 175 lainnya.

Gerombolan bersenjata yang mengenakan topeng, menyerbu sebuah universitas Kenya, tak jauh dari perbatasan dengan Somalia, Sejumlah saksi mengatakan, orang-orang bersenjata itu memberondongkan tembakan ke segala arah. Universitas itu mulai dibuka tahun 2011, dan merupakan satu-satunya perguruan tinggi di kawasan itu.

Sebagian besar dari mereka yang tewas adalah mahasiswa tapi dua polisi, satu tentara dan dua penjaga di antara orang mati.

Menteri dalam negeri Kenya, Joseph Nkaissery mengatakan empat pria bersenjata teroris telah terikat diri dengan bahan peledak. Ketika petugas menembak mereka, mereka meledak 'seperti bom dan petugas terluka kena pecahan peluru.

Pejabat keamanan Kenya di tempat kejadian mengatakan puluhan sandera dibebaskan, dan empat orang bersenjata, diyakini dipersenjatai dengan AK-47, tewas.

Serangan ini bahkan diyakini sebagai serangan teroris terburuk di tanah Kenya sejak pemboman Kedutaan Besar AS di Nairobi pada tahun 1998 yang menewaskan lebih dari 200 orang.

Baru minggu lalu, Chief Security Officer di Universitas Nairobi mengeluarkan peringatan keamanan dan takut akan ada serangan - tetapi tidak jelas apakah informasi yang sama disampaikan kepada pejabat Garissa.

Rahmat Kai, seorang mahasiswa di Garissa Guru Training College dekat Universitas, mengatakan ada peringatan adalah bahwa serangan di kota bisa jadi sudah dekat.

"Beberapa orang asing telah terlihat di kota Garissa dan diduga teroris," katanya.

"Kemudian pada Senin perguruan tinggi kami mengatakan kepada kami bahwa ... orang asing telah terlihat di perguruan tinggi kita.

"Pada hari Selasa kami dibebaskan untuk pulang, dan perguruan tinggi kami tertutup, tapi kampus tetap dalam sesi, dan sekarang mereka telah diserang."(BBC/dailymail/bh/sya)




 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2