JAKARTA, Berita HUKUM - Mahkamah Konstitusi hari ini memutuskan menolak Permohonan Gugatan dari pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Abdul Azis Qahhar, "Menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya. Ditolak karena tidak memiliki dalil yang kuat secara hukum," kata Ketua Majelis Hakim Mahfud MD, di ruang sidang lantai 2 Mahkamah Konstitusi, di Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat, Selasa (26/2).
Dari penjelasan para Hakim Konstitusi, mengungkap nyaris semua apa yang dituduhkan oleh pemohon, lemah, dan tidak bisa memberikan bukti kuat yang meyakinkan secara hukum. "Pelanggaran yang ditemukan dalam perkara a quo bersifat silang, sporadis dan tidak memenuhi unsur terstruktur, sistematis dan masif," ucap anggota Majelis Hakim Konstitusi Akil Mochtar.
Adapun sidang sengketa Pilgub Sulsel ini sebelumnya berlarut-larut, dan telah melakukan Sidang lebih dari 3 kali persidangan. Hal ini dilakukan Majelis Hakim agar pihak penggugat dan tergugat benar-benar terpenuhi rasa keadilannya, mengingat Sulawesi Selatan adalah Provinsi dengan wilayah yang luas. Bahkan terungkap bahwa pelanggaran dalam pemilihan tidak hanya dilakukan oleh pihak pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang tetapi terbukti juga di persidangan pihak pemohon pun melakukan kecurangan dengan membagikan sarung dengan pesan untuk memilihnya.
Keputusan yang telah dibacakan Ketua Mahfud MD tersebut, diucapkan usai seluruh Majelis Hakim mematahkan gugatan pemohon yang lemah secara hukum. Majelis Hakim Konstitusi yang membacakan isi dari setiap lembar putusan permohonan gugatan Pilgub Sulsel, diantaranya Dr. H.M. Akil Mochtar, S.H., M.H, Hamdan Zoelva, SH., MH, Dr. Harjono, S.H., MC dan Prof. Dr. Maria Farida Indrati, S.H., M.H. (bhc/mdb).
|