JAKARTA (BeritaHUKUM.com) - Musik adalah bahasa universal. Nampaknya, istilah itu sangat lah tepat, pasalnya sebuah perkumpulan yang bernama Simponi (Sindikat Musik Penghuni Bumi) mengalang bantuan dukungan terhadap pembangunan gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan bermusik.
Selain itu, Simponi juga membuat sebuah petisi online di www.change.org/saveKPK. "Sebagai bentuk kekhawatiran dengan masa depan perjuangan anti-korupsi di Indonesia. Seperti dihambatnya dana pembangunan gedung baru KPK oleh komisi III DPR RI," ujar Partisipan Simponi, Rendy Ahmad saat berkunjung ke kantor KPK, Jakarta, Senin (2/7).
Lebih lanjut, Rendy memambahkan, dalam petisi tersebut terdapat lagu dan tarian anti korupsi. " Dan kami mengajak masyarakat luas untuk ikut menandatantani petisi ini sebagai bentuk dukungan kepada KPK dan juga bentuk desakan kepada Komisi III DPR," tambah pemeran Arai dalam film Sang Pemimpi.
Dan nantinya, lagu yang berada di petisi tersebut, akan dibawakan dalam kompetisi internasional lagu anti-korupsi di Brazil pada bulan Juli.
Berikut adalah lirik lagu VONIS:
Semua karena korupsi
Negeri kaya anak kurang gizi
Rakus pejabat politisi
Bangsa kaya anak tak sekolah
Pengusaha rakus hutan gundul
Bencana datang tak henti
Vonis hakim bisa dibeli
Koruptor dilindungi
We are making movement
We are not a silent generation
Share your wild imagination
We are building a revolution
Kita mengaku
Bertahan air satu
Tanah air tanpa korupsi
Kita mengaku
Bertanah air satu
Tanah air tanpa korupsi
Kita mengaku
Berbangsa satu
Bangsa yang lestari
Kita mengaku
Berbahasa satu
Bahasa tanpa kekerasan
One world without corruption. (bhc/biz) |