Dokumen yang menceritakan" /> BeritaHUKUM.com
Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Cyber Crime    
Wikileaks
Situs WikiLeaks Kembali Mencoba Mengguncang RI
Friday 26 Aug 2011 18:40:34
 

wikiLeaks (BeritaHUKUM.com/RIZ)
 
Situs WikiLeaks kembali membocorkan sejumlah kawat diplomatik Kedubes AS di Indonesia ke Washington. Sebuah dokumen berkode referensi 09JAKARTA1773 yang dibuat pada 23 Oktober 2009, dengan judul. "Sekutu yang menjanjikan untuk kemitraan komprehensif dalam kabinet baru Indonesia."

Dokumen yang menceritakan petugas kedubes AS di Indonesia, Cameron Hume yang mengirimkan pesan ke Washington soal susunan Kabinet Indonesia Bersatu II. Ada sejumlah menteri yang dinilai bisa menjadi sekutu yang potensial. Sebut saja Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati , Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Perindustrian MS Hidayat , Menteri Kesehatan Dr Endang Rahayu Sedyaningsih, Menteri Lingkungan Hidup Gusti M Hatta dan yang paling potensial Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang di sebut sebagai sekutu kuat SBY. Walaupun tidak punya jejak rekam untuk reformasi ekonomi.

Menurut Kedubes AS, hal ini di sambut baik para pebisnis. Sedangkan pemerintahan menyabut baik terpilihannya Menko Polhukam Djoko Suyanto yang rupanya alumni pelatihan di Nellis Air Force Base dan Menlu Marty Natalegawa. Dimana Negeri paman sam ini sangat mementingkan bidang Polhukam, sedangkan Marty, Kedubes AS Jakarta meminta Washington memberi perlakuan khusus.

Menangapi hal itu pengamat politik LIPI, Ikrar Nusa Bakti menyatakan bocoran kali ini hanya sekadar insting politik dari dubes Amerika Serikat. “Itu gak ada artinya. Kenapa? Karena nonsense. Itu Cuma politik insting dari dubes Amerika yang akan habis masa jabatannya,” katanya saat ditemui wartawan di Gedung DPR, Jumat (26/8).

Ikra menambahkan, setiap negara memang punya kepentingan dengan Amerika Serikat, tetapi bukan berarti hal itu bisa langsung dikatakan sebagai antek negara tersebut. Ikar pun tak menyakini jika sejumlah menteri yang disebut menggadaikan rasa nasionalismenya. "Apalagi Menlu Marty Natalegawa, I don't think so. Dia punya nasionalisme yang cukup tinggi dan pasti memiliki pertimbangan akademik," tambahnya.(dbs/riz)




 
   Berita Terkait > Wikileaks
 
  Julian Assange Menjadi 'Korban Penyiksaan Psikologis' Menurut Ahli dari PBB
  Pendiri Wikileaks Julian Assange ditangkap di London
  Reaksi Apple, Samsung dan Microsoft atas Wikileaks terkait CIA
  Kejaksaan Swedia Bebaskan Pendiri Wikileaks Julian Assange dari Dakwaan
  WikiLeaks Klaim Siap Bongkar Percakapan Jokowi Saat Pilpres
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2