Situs WikiLeaks kembali membocorkan sejumlah kawat diplomatik Kedubes AS di Indonesia ke Washington. Sebuah dokumen berkode referensi 09JAKARTA1773 yang dibuat pada 23 Oktober 2009, dengan judul. "Sekutu yang menjanjikan untuk kemitraan komprehensif dalam kabinet baru Indonesia."
Dokumen yang menceritakan petugas kedubes AS di Indonesia, Cameron Hume yang mengirimkan pesan ke Washington soal susunan Kabinet Indonesia Bersatu II. Ada sejumlah menteri yang dinilai bisa menjadi sekutu yang potensial. Sebut saja Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati , Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Perindustrian MS Hidayat , Menteri Kesehatan Dr Endang Rahayu Sedyaningsih, Menteri Lingkungan Hidup Gusti M Hatta dan yang paling potensial Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang di sebut sebagai sekutu kuat SBY. Walaupun tidak punya jejak rekam untuk reformasi ekonomi.
Menurut Kedubes AS, hal ini di sambut baik para pebisnis. Sedangkan pemerintahan menyabut baik terpilihannya Menko Polhukam Djoko Suyanto yang rupanya alumni pelatihan di Nellis Air Force Base dan Menlu Marty Natalegawa. Dimana Negeri paman sam ini sangat mementingkan bidang Polhukam, sedangkan Marty, Kedubes AS Jakarta meminta Washington memberi perlakuan khusus.
Menangapi hal itu pengamat politik LIPI, Ikrar Nusa Bakti menyatakan bocoran kali ini hanya sekadar insting politik dari dubes Amerika Serikat. “Itu gak ada artinya. Kenapa? Karena nonsense. Itu Cuma politik insting dari dubes Amerika yang akan habis masa jabatannya,” katanya saat ditemui wartawan di Gedung DPR, Jumat (26/8).
Ikra menambahkan, setiap negara memang punya kepentingan dengan Amerika Serikat, tetapi bukan berarti hal itu bisa langsung dikatakan sebagai antek negara tersebut. Ikar pun tak menyakini jika sejumlah menteri yang disebut menggadaikan rasa nasionalismenya. "Apalagi Menlu Marty Natalegawa, I don't think so. Dia punya nasionalisme yang cukup tinggi dan pasti memiliki pertimbangan akademik," tambahnya.(dbs/riz)
|