JAKARTA, Berita HUKUM -Tema tentang kepemimpinan kini menjadi hangat diperbincangkan, entah kebetulan gunjang-ganjing nasional sedang mengarahkan kepada tema tersebut atau memang semenjak reformasi bergulir masalah kepemimpinan nasional masih belum tuntas dirumuskan.
Kegalauan soal kepemimpinan nasional juga dirasakan Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (P-KB PII) Wilayah Jakarta yang akan melaksanakan pengukuhan dan dialog kebangsaan pada Ahad, Minggu (15/7) di Komplek perumahan DPR RI Jakarta Selatan.
Melalui dialog kebangsaan dengan tema “Keteladanan Pemimpin Menuju Kemakmuran Rakyat" kegalauan perhimpunan KB PII Wilayah Jakarta diwujudkan dengan menghadirkan narasumber diantaranya Jend. TNI (Purn) Endriartono Sutarto Panglima TNI (2002-2006), DR. Burhanuddin Muhtadi Pengamat Politik, DR. Syahganda Nainggolan, MSc, dialog akan dipandu Hersubeno Arief Wartawan TV-One.
Sementara pengukuhan perhumpunan KB PII Jakarta akan dilakukan oleh Ketua Umum Perhimpunan KB PII Pusat H Soetrisno Bachir dan dihadiri oleh seluruh Pimpinan & Anggota Pengurus Perhimpunan KB-PII Jakarta periode 2012-2016, Aktifis PII Wilayah Jakarta, Alumni Kader PII se Jabodetabek, Tokoh Ulama dan Pejabat di Jakarta, serta Pelajar Islam se Jabodetabek.
Menyoal tema kepemimpinan M Sobari Abdurrahman Sekretaris Perhimpunan KB PII Wilayah Jakarta beberapa waktu lalu mengungkapkan para pemimpin diberi wewenang untuk mengelola sumber daya dengan tujuan menciptakan kesejahteraan masyarakatnya. “Mereka dipilih dan diberi kepercayaan untuk memimpin agar rakyat lebih sejahtera dan maju” ungkap Sobari.
Di tangan para pemimpin itulah ditentukan bagaimana masa depan rakyat, dan di pundak para pemimpin itu digantungkan harapan-harapan rakyat yang dipimpin. “Kepemimpinan yang melayani (Servant Leadership) merupakan suatu model kepemimpinan yang dikembangkan untuk mengatasi krisis, dan mempunyai kecenderungan lebih mengutamakan kebutuhan, kepentingan dan aspirasi orang-orang yang dipimpinnya di atas dirinya” jelas Sobari.
Orientasi para pemimpin seyogyanya menurut Sobari adalah melayani masyarakat, serta memiliki cara pandang yang holistik dan beroperasi dengan standar moral spiritual untuk menuju kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Atas dasar itu, lanjut Sobari Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB-PII) yang kini tersebar di berbagai lembaga, organisai dan lapisan masyarakat diharapkan mampu memaknai keteladanan sebagai sumber inspirasi dan panduan dalam setiap level kepemimpinan mereka masng-masing.(bhc/kbpi/rtm)
|