Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
PKI
Sufmi Dasco Ahmad: Komunisme Harus Diwaspadai
2017-09-24 03:37:57
 

Anggota Komisi III DPR RI, Dr. Ir Sufmi Dasco Ahmad, SH, MH.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Anggota Komisi III DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyayangkan pernyataan beberapa pihak, termasuk pejabat tinggi yang seolah menganggap tidak penting lagi mewaspadai bangkitnya komunisme. Bahkan adanya simplifikasi bahwa komunisme di Indonesia tidak mungkin bangkit, karena komunisme di dunia juga sudah runtuh.

"Pernyataan tersebut sangat tidak tepat. Karena bisa bangkit atau tidaknya komunisme di Indonesia ya tergantung dengan situasi dan kondisi di Indonesia itu sendiri," kata Sufmi, dalam keterangan persnya kepada Parlementaria, Jumat (22/9).

Politisi Partai Gerindra itu mengingatkan bahwa sebelum dibubarkan tahun 1965, Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah partai komunis non penguasa terbesar di dunia setelah Rusia dan Tiongkok.

"Jika kita lengah, komunisme bisa bangkit di Indonesia dan menjalar ke belahan dunia lain," imbuh Sufmi.

Sufmi menambahkan, selama TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966 belum dicabut, maka seluruh lapisan masyarakat harus waspada dan terus pasang kuda-kuda menghadapi komunisme. Segala bentuk kegiatan antikomunisme harus didukung, termasuk pemutaran film Pengkhiantan G 30S/PKI.

"Terlepas dari tuduhan bahwa film tersebut merupakan propaganda orde baru, menurut saya tetap tidak ada persoalan. Tidak semua yang berbau orde baru jelek, dalam konteks kampanye melawan komunisme saya pikir orde baru justru sangat bagus," tandasnya.

Menurutnya, bagi kalangan yang mendengungkan slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila", saat ini adalah momen yang paling tepat untuk membuktikannya dengan menunjukkan sikap melawan komunisme.

"Kita tidak boleh lupa bahwa ancaman terbesar, paling nyata dan sudah terbukti berbahaya bagi Pancasila adalah virus komunisme. Jangan juga ada ketakutan bahwa isu komunisme ini mengarah pada delegitimasi Pemerintahan Presiden Jokowi. Yang saya lihat antusiasme masyarakat melawan komunisme saat ini murni karena urusan konstitusi," tutup politisi asal Dapil Banten III itu.(sf/DPR/bh/sya)



 
   Berita Terkait > PKI
 
  HNW Tegaskan TAP MPRS Terkait Larangan PKI Masih Berlaku
  Kebangkitan PKI Itu Keniscayaan
  Anton Tabah Digdoyo: Kibarkan Bendera Setengah Tiang, PKI Nyata Dan Selalu Bikin Kacau NKRI!
  Modus Menyerang Soeharto Untuk Bangkitkan PKI
  Jenderal Gatot Ungkap Dicopot dari Panglima karena Perintahnya Putar Film G30S/PKI
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2