Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Krisis Suriah
Supir KBRI Suriah Tewas Tertembak
Friday 01 Jun 2012 15:12:14
 

Konflik Suriah (Foto: bbc.com)
 
DAMASKUS (BeritaHUKUM.com) – Sopir Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Damaskus, Suriah. Tewas setelah terjebak dalam insiden baku tembak di kota.

Pengemudi yang diketahui bernama Abdul Rozak, pada Rabu (30/5) lalu tengah berada di sebuah bengkel untuk mengambil mobil milik kedutaan besar yang tengah menjalani perawatan rutin.

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Michael Tene Akibat baku tembak itu, Abdul Rozak meninggal dunia dan pemilik bengkel luka-luka. Tetapi Tene tidak menjelaskan, apakah tembakan itu berasal dari pasukan pemerintah atau kelompok oposisi."Jadi dia itu berada di tempat dan waktu yang salah," ujarnya Seperti yang dilansir di BBC, Jumat (1/6).

Lebih lanjut, Tene menjelaskan, Abdul Rozak sendiri merupakan warga negara Suriah yang bekerja di KBRI.”Meski demikian, kami mengecam penembakan itu dan memberikan santunan kepada keluarga Abdul Rozak,” tambahnya.

Sedangkan, untuk WNI yang berada di Suriah, Tene mengatakan sejauh ini pemerintah Indonesia selalu berusaha mengamankan warga Indonesia yang masih berada di Suriah. "Kami mengimbau agar warga Indonesia menghindari tempat-tempat yang berbahaya," papar dia.
Sejak Januari lalu kami sudah evakuasi dan memulangkan warga Indonesia yang berada di wilayah-wilayah paling berbahaya," lanjutnya.

Meski demikian, tambah Tene, jumlah warga Indonesia di Suriah masih cukup banyak meski tak merinci jumlah pastinya. "Tidak semua wilayah Suriah bergolak, di kawasan yang masih aman banyak terdapat warga Indonesiia," imbuhnya.

Pemerintah sebelumnya sempat memanggil Duta Besar Indonesia di Damaskus sebagai bentuk protes atas kekerasan di negeri itu. Namun, pada pekan lalu Indonesia telah mengirim kembali duta besarnya untuk mendampingi 16 pengamat militer Indonesia yang tergabung dalam misi PBB untuk Suriah. (bbc/sya)




 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Kasus Ammar Zoni Diduga Ada Kerjasama Petugas Rutan, Komisi XIII DPR: Yang Terbukti Terlibat Bila Perlu Dipecat !

Digandeng Polri, Ribuan Ojol Deklarasi Jadi Mitra Jaga Kamtibmas di Monas

 

ads2

  Berita Terkini
 
Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Viral Konten Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Ini Klarifikasi AQUA

Kasus Ammar Zoni Diduga Ada Kerjasama Petugas Rutan, Komisi XIII DPR: Yang Terbukti Terlibat Bila Perlu Dipecat !

Mahfud MD Heran Diminta KPK Laporkan Dugaan Mark Up Proyek Whoosh: Agak Aneh Ini

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2