DAMASKUS (BeritaHUKUM.com) – Sopir Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Damaskus, Suriah. Tewas setelah terjebak dalam insiden baku tembak di kota.
Pengemudi yang diketahui bernama Abdul Rozak, pada Rabu (30/5) lalu tengah berada di sebuah bengkel untuk mengambil mobil milik kedutaan besar yang tengah menjalani perawatan rutin.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Michael Tene Akibat baku tembak itu, Abdul Rozak meninggal dunia dan pemilik bengkel luka-luka. Tetapi Tene tidak menjelaskan, apakah tembakan itu berasal dari pasukan pemerintah atau kelompok oposisi."Jadi dia itu berada di tempat dan waktu yang salah," ujarnya Seperti yang dilansir di BBC, Jumat (1/6).
Lebih lanjut, Tene menjelaskan, Abdul Rozak sendiri merupakan warga negara Suriah yang bekerja di KBRI.”Meski demikian, kami mengecam penembakan itu dan memberikan santunan kepada keluarga Abdul Rozak,” tambahnya.
Sedangkan, untuk WNI yang berada di Suriah, Tene mengatakan sejauh ini pemerintah Indonesia selalu berusaha mengamankan warga Indonesia yang masih berada di Suriah. "Kami mengimbau agar warga Indonesia menghindari tempat-tempat yang berbahaya," papar dia.
Sejak Januari lalu kami sudah evakuasi dan memulangkan warga Indonesia yang berada di wilayah-wilayah paling berbahaya," lanjutnya.
Meski demikian, tambah Tene, jumlah warga Indonesia di Suriah masih cukup banyak meski tak merinci jumlah pastinya. "Tidak semua wilayah Suriah bergolak, di kawasan yang masih aman banyak terdapat warga Indonesiia," imbuhnya.
Pemerintah sebelumnya sempat memanggil Duta Besar Indonesia di Damaskus sebagai bentuk protes atas kekerasan di negeri itu. Namun, pada pekan lalu Indonesia telah mengirim kembali duta besarnya untuk mendampingi 16 pengamat militer Indonesia yang tergabung dalam misi PBB untuk Suriah. (bbc/sya)
|