CINA, Berita HUKUM - Sebuah surat kabar Cina menerbitkan di halaman depan sebuah permohonan yang amat jarang dilakukan agar wartawannya dibebaskan.
Lewat beritanya, The New Express yang terbit di Guangzhou, Cina selatan, meminta pembebasan Chen Yongzhou yang ditahan sejak pekan lalu.
Berita di halaman depan tersebut menggunakan judul dengan tiga huruf besar yang artinya Mohon Bebaskan Dia.
Selama ini mereka memilih diam karena khawatir jika mempermasalahkan secara terbuka maka akan membahayakan kondisi Chen di tahanan polisi.
"Kami selalu berpikir bahwa selama kami melaporkan secara bertanggung jawab, maka tidak akan ada masalah: dan bahkan jika ada masakah kami bisa menerbitkan perbaikan dan meminta maaf. Jika amat serius dan kami kalah di pengadilan, kami akan membayar atau tutup jika harus begitu," lapor The New Express dalam tajuk rencananya.
"Namun kenyataannya kami terlalu naif. Chen Yongzhou sudah menghabiskan tiga hari dan tiga malam (ditahan) sebelum dia bertemu dengan pengacara."
Mempengaruhi harga saham
Penahanan Yongzhou -menurut The New Express- terkait dengan laporannya tentang sebuah perusahaan peralatan konstruksi semipemerintah di Hunan.
Kepolisian Hunan sudah mengukuhkan bahwa wartawan tersebut ditangkap karena 'merusak reputasi bisnis'.
Awal tahun ini, Chen menulis beberapa laporan tentang perusahaan Zoomlion, yang sebagian sahamnya dimiliki pemerintah daerah Hunan.
Ketika laporan pertama Chen terbit di The New Express -yang menduga Zoomlion melakukan perhitungan yang tidak tepat tentang penjualannya- saham perusahaan itu anjlok dan mereka langsung mengeluarkan pernyataan.
Sama seperti surat kabar di Cina lainnya, The New Express berada di bawah kendali yang ketat namun berhasil meraih reputasi tinggi karena bentuk laporan jurnalistik investigatif, seperti dilaporkan wartawan BBC di Shanghai, John Sudworth
"Kami surat kabar kecil namun kami tulang punggung terlepas dari seberapa miskinnya kami," tulis The New Express.(bbc/bhc/sya) |