BEIJING, Berita HUKUM - Sikap politik di negara - negara barat kembali mendapat kritikan. Kali ini datang dari negara Suriah yang menyatakan bahwa negara barat itu penjajah.
Melalui Bouthaina Shaaban, Utusan Pemerintah Suriah, memuji China dan Rusia dalam menyikapi krisis berdarah yang terjadi di Suriah. Menurutnya, kedua negara tersebut memberi wujud nyata dalam menyikapi krisis di Suriah.
Saat ini Shaaban dikabarkan tengah mengunjungi Beijing guna membahas hubungan Cina dan Suriah. Shaaban menjelaskan, kunjungannya ke Cina adalah bagian dari upaya untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Utusan Suriah yang sekaligus menjabat sebagai penasihat Presiden Assad itu dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Yang Jiechi.
"Kami bangga mengakui Cina dan Rusia, karna bukan negara penjajah atau bekerjasama dengan pihak lain sebagai penjajah, Mereka menunjukkan sikap yang sangat berbeda dengan negara Barat", ujar Shaaban, seperti dikutip Cina Daily, dan dilansir Trust pada Kamis (16/8).
Kedua negara yang dalam sejarahnya menjadi penyokong ideologi komunis itu, Cina dan Rusia, diketahui merupakan sekutu Suriah yang sejauh ini konsisten menyatakan bahwa kejatuhan rezim Assad bukanlah solusi untuk mengakhiri krisis yang mematikan di Suriah. Bahkan keduanya telah memveto tiga resolusi PBB demi menghalau sanksi atas atas Suriah.(bhc/frd)
|