Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Jokowi
Survei INES: Elektabilitas Prabowo Jauh Mengalahkan Jokowi dan Pesaing Lainnya
2018-03-03 12:25:25
 

Ilustrasi. Prabowo dan Jokowi saat menunggang kuda.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pemilu 2019 tinggal 14 bulan lagi, KPU sudah umumkan 14 partai yang lolos peserta Pemilu 2019, terdiri dari 10 partai lama dan 4 partai baru dengan 2 partai sedang melakukan gugatan. Kini figur-figur yang dicalonkan menjadi Capres ataupun Cawapres terus bermunculan selain Jokowi dan Prabowo. Setidaknya ada 5 tokoh yang sudah menyatakan siap untuk menjadi Capres ataupun Cawapres, namun hasil survey didapat elektabilitas Prabowo jauh mengalahkan Jokowi dan pesaingnya.

"Hasil survei, dimana elektabilitas Prabowo jauh mengalahkan Jokowi dan pesaing-pesaing lainnya. Tingkat kepercayaan publik pada Prabowo semakin meningkat seiring sikap dan posisi Prabowo menunjukan kenegarawanan dalam berbagai isu yang berkembang belakangan ini, serta pengaruh keadaan ekonomi masyarakat yang makin sulit diera Joko Widodo," kata Sutisna.

Hal tersebut ditandai dengan turunnya daya beli masyarakat, serta minimnya lapangan kerja dan harga harga sembako yang makin hari makin mahal serta keberpihakan Joko Widodo besar terhadap asing sehingga pilihan masyarakat lebih tinggi ke Prabowo sebagai antitesa dari Joko Widodo

"Perolehan suara Prabowo dapat dikatakan stabil sejak pemilu 2014 lalu, cenderung malah tambah penguatan dukungan terhadap Prabowo," paparnya.

Menurut survey Indonesia Network Election Survei (INES) sebagai tolak ukur respon masyarakat Indonesia dalam kaitan kinerja Jokowi-JK, begitupun pengaruh terhadap Pemilu 2019, sejalan pemerintahan Jokowi-JK yang telah berjalan selama 3 (tiga) tahun tentunya telah dapat dinilai masyarakat bagaimana kinerjanya.

Jelas sudah, sambung H. Sutisna, Direktur. Eksekutif INES menyampaikan berdasar hasil riset 2450 responden yang tersebar di 33 provinsi dengan tingkat kepercayaan 95% dan Margin Of Error -/+ 1.98% yang dilaksanakan pada 15 - 25 Februari 2018.

Dengan komposisi berdasar jenis kelamin sebanyak Perempuan 52,1%, Laki- Laki 47,9%, kategori PEKERJAAN Ibu Rumah Tangga 19.3%, Karyawan 20,3,%, PNS, BUMN 8,3%, Mahasiswa/Pelajar 10,2,%,Wiraswasta 17,2 %, Petani/Nelayan 7,2%, Pedagang 17,3,%, menghasilkan hasil temuan kinerja selama 3 tahun pemerintahan Jokowi-JK, ditelaah. KEADAAN EKONOMI KELUARGA dalam temuan Survei sebanyak 66,3 mengatakan KEKM mereka KURANG (Sulit), dalam artian pendapatan yang didapat tidak cukup untuk membiayai kebutuhan hidup mereka saat ini, sehingga ada kebutuhan-kebutuhan rumah tangga mereka yang terpaksa harus diabaikan.

Sementara 28,8% mengatakan KEKM mereka CUKUP (Pas-pasan) alias tidak ada sisa pendapatan yang bisa ditabung. Dan sisanya sebanyak 4,9% menyatakan LEBIH atau ada peningkatan.

Sementara, berdasar kategori jenis LAPANGAN KERJA, sebanyak 72,7% responden menyatakan selama 3 (tiga) tahun terakhir sangat minim (SULIT) lapangan pekerjaan baru yang bisa didapati oleh masyarakat.

Lalu, 25,7% mengatakan ada lapangan kerja tapi banyak yang tidak sesuai dengan tingkat pendidikan ataupun keahlian yang dimiliki. Dan sebanyak 1,6% menyatakan tersedia lapangan kerja (Banyak), demikian hasil riset INES.

Kemudian, dari sektor PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR, sebanyak 51,4% responden Puas dengan program pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Jokowi-JK walaupun masyarakat belum menikmati infrastruktur yang dibangun. Dan sebanyak 48,6% Tidak Puas dengan pembangunan infrastruktur oleh Jokowi-JK. Karena dianggap tidak tepat sasaran dan terancam mangkrak. Masyarakat mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan tidak berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga mereka.

Kalau dari segi Hutang Luar Negeri, sebanyak 79,7% responden tidak setuju dengan jumlah utang negara yang terus bertambah di era Jokowi-JK karena akan memberatkan masyarakat. Dalam anggapan masyarakat beban pembayaran hutang luar negeri tersebut dibeban pada masyarakat menggenjot pajak.

Dan sebanyak 20,3% setuju Jokowi-JK berhutang banyak keluar negeri asal digunakan dengan benar dan tidak di korupsi.

Selanjutnya, dari sisi SWASEMBADA PANGAN, jawaban respon 88,3 % responden menyatakan Jokowi-JK gagal selama tiga tahun ciptakan swasembada pangan. Hal ini terbukti dengan tingginya angka impor pangan selama 3 tahun terakhir.

Kemudian, selanjutnya ketika dikomperasi 3 tahun pemerintahan Jokowi-JK ini dengan 3 (tahun) pemerintahan sebelumnya (Pemerintahan Megawati dan SBY). Maka jawaban responden adalah: Kinerja Joko Widodo selama tiga tahun Pendapat publik ketika ditanya terkait hutang negara maka jawaban publik sebanyak 89,7% Joko Widodo dianggap sebagai Presiden yang paling banyak berhutang selama memerintah, sedangkan 80,4% Menjawab SBY, dan 34,7% Megawati.

Maka itukah, hasil riset INES menyebutkan Eektabilitas PARPOL dan TOKOH dari kinerja pemerintahan Jokowi - JK sudah barang tentu akan punya pengaruh pilihan masyarakat terhadap Parpol yang berlaga di Pemilu 2019.

"Elektabilitas Partai Politik di Pemilu 2019 dipengaruhi dengan Capres akan di usung oleh Parpol. tergambar dari jawaban Responden bahwa 89,8% akan memilih Parpol yang mengusung Capres yang akan dipilih. Sementara 10,2 tidak memilih Parpol yang mengusung Capres yang jadi pilihannya," kemuka H. Sutisna.

Direktur Eksekutif INES menyampaikan sedari pemilih, "Prabowo Subianto hampir 67,4% responden akan memilih partai yang mengusung Prabowo, sementara hanya 23,8 persen saja dari pemilih Joko Widodo akan memilih Parpol yang mengusung Joko Widodo," ungkap Sutisna.

"Sementara 9,8 persen pemilih hanya akan memilih parpol yang akan mengusung tokoh lain diluar Prabowo dan Joko Widodo," tambah Dir. Eksekutif INES itu.

Sementara, dari elektabilitas parpol, ketika ditanya Partai Politik mana yang akan dipilih jika Pemilu diadakan hari ini, maka jawaban responden adalah sebagai berikut:

Gerindra dipilih sebanyak 27,8% ,
PDIP 14,4% ,
Golkar 12,2%,
PKB 8,2%,
PAN 7,2%,
Demokrat 7,1%,
PKS 4,9%,
Nasdem 4,3%,
PPP 4,1%,
Perindo 3,8%
Hanura 3.2%,
PSI 1.2%,
Berkarya 1.1%,
Garuda 0.5%.

Sedangkan, dari segi ketokohan, menurut H. Sutisna, apabila pertanyaan "Jika pemilihan Presiden pada hari ini Siapakah Tokoh yang akan dipilih ? Maka nama Joko Widodo hanya dipilih sebanyak 31,2 % dan Prabowo Subianto 40,2 % dan nama tokoh lainnya sebanyak 28,6 %

Dalam pertanyaan mengunakan kertas kuisioner menyodorkan nama-nama Tokoh yang diuji sebagai bakal Calon Presiden 2019 dengan diajukan pertanyaan pada responden sebagai berikut 'Siapakah Tokoh yang akan dipilih sebagai Presiden RI jika pemilihan Presiden digelar hari ini mendasarkan kinerja pemerintahan Joko Widodo- JK dan Keadaan Ekonomi.

Maka hasil jawabannya adalah Joko Widodo hanya dipilih sebanyak 26,4%, Prabowo Subianto 49,2%, Gatot Nurmantyo 11,9%, Ahmad Heryawan 1,1%, Agus Yudhoyono 1,1%, Harry Tanoe Sudibjo 1,3 %, Zulkifli Hasan 1,1%, Muhaimin Iskandar 2,3,%, dan tidak memilih 5,6%

Ada hubungan yang kuat antara Elektabilitas Prabowo dengan elektabilitas Partai akan usung Prabowo, diperoleh setiap 10 Responden yang memilih Prabowo 5-7 Responden memilih Parpol yang memilih Prabowo sebagai Presiden, sedangkan 10 Responden yang memilih Joko Widodo hanya 2-3 Responden yang Akan memilih Parpol pengusung Joko Widodo sebagai Capres.(bh/mnd)



 
   Berita Terkait > Jokowi
 
  Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi
  Jokowi Bereaksi Usai Connie Bakrie Sebut Nama Iriana,Terlibat Skandal Pejabat Negara?
  Eggi Sudjana Laporkan Jokowi soal Dugaan Ijazah Palsu,Tantang UGM Buka Suara
  PKS Minta Jokowi Lakukan Evaluasi, Tak Sekadar Minta Maaf
  PKB Sebut Selain Minta Maaf, Jokowi Juga Harus Sampaikan Pertanggungjawaban
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2