JAKARTA, Berita HUKUM - Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Djan Faridz terpilih dan ditetapkan sebagai Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP periode 2014-2019 secara aklamasi dalam Muktamar VIII PPP di Hotel Grand Sahid, Jakarta, datang ke kantor DPP PPP, Jalan Diponogoro No. 60 Jakarta Pusat.
Kedatangan Djan Farids disambut Suryadharma Ali (SDA) mantan Ketua Umum PPP, Minggu (2/11).
Dari pantauan pewarta tampak pula hadir tokoh PPP lainnya, yaitu haji Lulung, Roby (anak djan faridz) dan para kader lainnya. Tampak kunjungan terlihat santai dan cair.
Dalam kesempatan bincang itu SDA sempat mengingatkan agar Djan Farids mengganti bingkai foto presiden dan wakil presiden yang baru dilantik.
"Untuk interior-interior yg kurang cocok, silahkan diganti. Dan untuk foto di dalam kantor ruangan ketum PPP mohon maaf belum diganti untuk foto presiden dan wapresnya," ujar Surya Darma.
"ini hari terakhir saya, saya sudah berbenah. Pak Djan Faridz ini ketum PPP yang sah hasil muktamar VIII yang diakui Majelis Syariah," imbuh SDA menambahkan.
Adapun Djan Faridz terpilih setelah didukung oleh mayoritas DPW dan DPC yang hadir. Saat ditetapkan sebagai Ketua Umum DPP, spanduk ucapan selamat terhadap Djan Faridz tiba-tiba dibentangkan di depan arena muktamar.
Dalam Muktamar setidaknya ada tiga calon Ketua Umum. Djan Faridz terpilih setelah mengalahkan kandidat lainnya, yaitu Ahmad Yani, Ahmad Muqowam, dan Dimyati Natakusumah.
Muktamar VIII PPP di Jakarta berlangsung sejak Kamis (30/10) hingga Minggu. Beberapa agenda muktamar antara lain pemilihan ketua umum, serta pembahasan AD/ART dan arah politik ke depan.
Sementara pimpinan sidang muktamar, Ahmad Gozali menyatakan penutupan muktamar setelah terpilihnya ketua umum.
"Dengan ini dinyatakan Djan Faridz sebagai calon tunggal, dan ditetapkan sebagai Ketua Umum terpilih periode 2014-2019, pada Muktamar VIII PPP tanggal 30 Oktober sampai 2 November. Dengan ini maka sidang paripurna ke sepuluh tentang pemilihan dan penetapan Bapak Djan Faridz sebagai ketua umum terpilih saya nyatakan ditutup," kata Ahmad Gozali pimpinan sidang di lokasi Muktamar. (bhc/mnd)
|