MAKASSAR, Berita HUKUM – Aksi pelemparan bom pada saat Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo tengah melakukan kampanye, Usai jalan santai, ketika Syahrul di atas panggung menyanyi bersama warga yang juga peserta jalan santai di depan Monumen Mandala, dilakukan oleh seorang pemuda yang melemparkan benda padat ke arah panggung di mana Syahrul bersama pengurus elite parpol Golkar berada.
Saat ini polisi masih terus melakukan pengembangan dan mengejar pelaku lain. Dan Gubernur Sulsel yang menjadi target pengeboman, menyerahkan sepenuhnya pada kepolisian, Senin (12/11) . “Saya kira tadi botol aqua, nah disitu baru mulai kaget, alhamdulillah ternyata bom yang ada itu, anak kecil tiba-tiba, ada yang teriakin, injak-injak itu petasan, ya diinjak. Dan sumbu ledak itu lepas, nah saya kira itulah kebesaran Allah juga. Kalau tidak terjadi ribuan orang, karena dia dalam suatu kepadatan, 200 ratus ribu di dalam, sepanjang sebuah jalan yang panjang utama di Makassar ini tertutup dengan orang pada saat itu. Saya kira ini menjadi keprihatinan kita. Kalau memang hal ini teroris saya percaya polisi dengan aparat keamanan akan menuntaskan ini, tetapi kalau berkaitan dengan pilgub ini juga suatu keprihatinan.Saya berharap pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan ini harus lebih baik dari pemilihan di mana saja,” ujar Syahrul.
Dijelaskannya lagi bahwa pada kejadian tersebut ada lemparan kedua, “Ada lemparan kedua pas di samping saya, satu meter, yang melempar delapan, sepuluh meter di depan saya, begitu menggelinding ada yang teriak, injak-injak. Jadi lemparan ini jatuh ke bawah, ada anak kecil lompat injak. Pas diinjak mungkin pas sumbu picunya, karena sesudah itu, saya tidak terpengaruh. Saya ajak bernyanyi rakyat,” terang Syahrul. (tv1/bhc/mdb)
|