JAKARTA, Berita HUKUM - THE EXECUTIVE merupakan salah satu label pakaian siap pakai terkemuka yang menunjang kebutuhan mode pria dan wanita. Koleksi yang ditawarkan pun beragam. Mulai dari busana kerja hingga busana kasual sehari-hari dengan menggunakan material berkualitas dan desain yang modern. Tak hanya itu, pilihan aksesori yang beragam yang juga dihadirkan oleh THE EXECUTIVE dapat menunjang penampilan para pemakainya untuk terlihat proffesional, stylish dan modern.
Melihat peluang pasar yang cukup besar terhadap busana muslim, salah satu label pakaian ready-to-wear terkemuka, The Executive, kini menyediakan pakaian muslim namun tetap dengan desain profesional dan modern.
Dikatakan Herry Prasetya, Marketing Communication Manager THE EXECUTIVE. Tahun ini, THE EXECUTIVE kembali berkolaborasi dengan tiga perancang busana muslim ternama di Indonesia pada ajang Indonesia Fashion Week 2015, untuk meluncurkan koleksi Lebaran 2015. Sebagai brand fashion ternama, partisipasi THE EXECUTIVE dalam kolaborasi ini mendukung penuh kemajuan fashion Indonesia dalam skala global.
“Masing-masing koleksi kolaborasi Lebaran 2015 ini memiliki tema yang berbeda-beda namun sama-sama bertujuan menjadikan penampilan para wanita muslim di Indonesia, yang dinamis lebih berkarakter dan tetap mengedepankan gaya." Jelas Herry beberapa waktu lalu.
Seperti pada ajang Indonesia Fashion Week 2014 lalu, The Executive memperkenalkan koleksi kolaborasi Lebaran 2014 dengan desainer busana muslim Indonesia. Tahun ini, The Executive kembali berkolaborasi dengan 3 Perancang busana muslim, Hannie Hananto, Jenahara, dan Ria Miranda.
“Memang seharusnya kita sebagai desainer harus berpikir jauh ke depan, kerja sama dengan garmen besar seperti The Executive saya dapat banyak pembelajaran. Saya membuat desain memang untuk wanita muslimah urban, garis-garisnya sederhana, didesain agar mudah bergerak,” ungkap Hannie Hananto, saat ditemui di konferensi pers The Executive, di Jakarta.
Hannie juga menambahkan, kolaborasi yang sedang dia jalani ini tidak memiliki kendala yang berarti. Dengan mengusung tema arquitectura yang fokus pada desain minimalis dan modern serta dengan perpaduan warna putih, hitam, dan abu-abu, Hannie berharap dapat diterima oleh masyarakat khususnya pelanggan setia The Executive.
Berbeda dengan Hannie, Jenahara lebih mengusung tema safari atau adventural. “Warnanya lebih ke olive, krem, print kayak zebra print tapi ngga hitam putih. Lebih ke safari look. Kita mau menampilkan yang berbeda. Simple tapi tetap elegan,” papar Jenahara.
Jenahara juga mengaku tidak memiliki kesulitan ataupun kendala dengan proyek kolaborasi ini. Apalagi, menurut dia, The Executive memiliki visi misi dan konsep yang kurang lebih sama dengan dirinya.
Ria Miranda juga mengungkapkan bahwa The Executive banyak membantu dirinya dalam memberikan masukan ilmu. “Ria mengeluarkan koleksi yang berbeda dengan koleksi sebelumnya. Untuk warna, putih, krem, dan warna tanah. Cuttingan-nya lebih feminin. The Executive sangat banyak membantu memberi masukan ilmu baru, karena ritel besar juga kan,” ujar dia.
Ketiga desainer muslimah muda berbakat ini berharap agar dapat tetap bekerjasama dengan The Executive, sehingga mereka dapat terus mengeksplor kemampuan dan berharap agar karya mereka tetap bisa diterima oleh masyarakat. Sejumlah koleksi hasil kolaborasi mereka dengan The Executive akan diluncurkan pada pertengahan Juni di 7 kota besar dengan 40 stores.(bhc/yun)
|