JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Warga Jalan Rawa Lele, Kelurahan Kalideres, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (19/12) kesal. Hal ini akibat jalan di sekitar perbuahan mereka tidak juga diperbaiki pemerintah. Hal ini pun memicu kekesalan dan mereka nekat menanami jalan itu pohon pisang.
Tak hanya itu, warga juga membangun kuburan dam membuat kolam pemancingan ikan lele. Sebuah spanduk besar juga dibentangkan di jalan tersebut. Isinya bernada protes bertuliskan, "Sampai Kapankah Jalan Kami Begini."
Hal ini merupakan puncak kekesalan warga. Tindakan ini merupakan bentuk protes warga, karena kerusakan jalan yang merupakan akses menuju Daan Mogot ini sudah berlangsung selama tiga tahun. Tapi hingga kini, juga tak kunjung diperbaiki pemerintah.
Seorang tokoh masyarakat, H. Ali (64) mengatakan, jalan sepanjang dua kilometer itu rusak sejak tiga tahun lalu. Kondisi semakin diperparah dengan saluran air juga tidak berfungsi. "Kalau hujan turun, genangan air bisa mencapai 50 sentimeter. Selain menghambat kendaraan yang melintas, air juga masuk ke rumah-warga sekitar," ujarnya.
Wakil Lurah Kalideres, Mursalin, mengaku sudah menyampaikan usulan warga yang meminta jalan rusak tersebut segera diperbaiki melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang). Tapi hingga kini belum juga ada tanggapan dari petingginya.
"Kami sudah mengusulkannya, baik di tingkat kelurahan, kecamatan, dan walikota setiap tahun. Tapi entah, kenapa hingga kini belum juga terealisasi. Padahal, jal an itu merupakan kases penting bagi warga untuk bisa menuju Jalan Daan Mogot lebih cepat,” tandasnya.
Pantauan di lokasi, terlihat genangan menghiasi jalan yang banyak dilalui kendaraan roda empat dan roda dua ini. Bahkan, jalan rusak juga mengganggu usaha beberapa warga. Tak hanya itu, jalan becek dapat menimbulkan penyakit, karena saat hujan airnya masuk ke rumah warga sekitar. Sedangkan saat kemarau, hunian warga kerap ditimbun debu cukup tebal.(bjc/irw)
|