BANJARMASIN, Berita HUKUM - Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammaed Abdullah Al-Shuaibi turut menghadiri peresmian kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Banjamasin (UMB), sekaligus meletakan batu pertama pembangunan masjid Ulil Albab dan UMB Convention Center pada Sabtu (5/5).
Dalam sambutannya Dubes mengatakan bahwa Muhammadiyah merupakan sebuah organisasi kemasyarakatan yang memiliki langkah dakwah yang jelas dan dinamis.
Selain itu, Dubes juga mengatakan bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi islam yang berbeda dengan yang lainnya. Muhammadiyah tidak pernah mengklaim dari segi banyaknya jumlah anggota, namun dampak dari kehadiran Muhammadiyah sangat bisa dirasakan oleh umat.
"Melalui lembaga pendidikan, kesehatan, dan sosial yang dimiliki oleh Muhammadiyah telah membawa perubahan yang sangat besar bagi umat, dan Muhammadiyah tidak pernah membanggakan diri dari segi jumlah anggota, namun gerak dakwahnya selalu fokus pada isu-isu membantu umat," ujar Dubes.
Dalam kesempatan itu pihak Dubes Arab Saudi turut memberikan bantuan sebesar 3 Miliar Rupiah yang diperuntukan untuk pembangunan masjid Ulil Albab UMB.
Sementara, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir pada Sabtu (5/5) meresmikan gedung utama kampus Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
Gedung yang terletak di Jalan Gubernur Sarkawi, Lingkar Utara, Kabupaten Barito Kuala ini memiliki konsep floating kampus (kampus terapung) yang pertama di Indonesia.
Disampaikan M. Adriani Yulizar, Wakil Rektor 2 UM Banjarmasin, tercetusnya kampus terapung ini terinspirasi dari wisata pasar apung, yang merupakan identitas khas wisata Kalimantan Selatan (Kalsel).
"UM Banjarmasin berkeinginan untuk menjadi kampus yang berwawasan lokal dan juga menciptakan wisata kampus dengan hadirnya kampus terapung ini," terang Adriani ketika dihubungi pada Senin (30/4) lalu.

Selain sebagai wisata kampus, gedung tersebut juga akan dijadikan sebagai pusat pemberdayaan tumbuhan-tumbuhan herbal khas Kalimantan.
"Gedung ini nantinya juga akan tersedia laboratorium farmasi yang akan menjadi pusat studi tumbuhan herbal yang ada di Kalimantan," jelas Adriani.
Adriani juga mengungkapkan bahwa gedung yang telah berhasil dibangun selama 2 tahun ini telah menghabiskan biaya sebesar 45 Miliar Rupiah.
Selain peresmian gedung utama, dalam kesempatan itu juga dilakukan peletakan batu pertama pendirian Masjid dan UM Banjarmasin Convention Center.
"Selain masjid, gedung Convention Center yang mampu menampung 2.500 orang tersebut juga akan tersedia beragam fasilitas penunjang lainnya, yaitu food court, dan juga hotel," terang Adriani.
Meskipun baru berumur dua tahun, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB) terus melakukan upaya-upaya membangun pusat keunggulan.
Pada Sabtu (5/5) telah diresmikan kampus terapung Ahmad Azhar Basyir oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dan juga disaksikan Duta Besar Arab Saudi Osama bin Mohammaed Abdullah Al-Shuaibi, dan Watimpres Malik Fadjar.
Dalam sambutannya, Rektor UMB, Ahmad Khairuddin mengatakan, setelah proses peresmian kampus terapung, pihaknya tengah mempersiapkan pembangunan UMB Convention Center (UMBCC) dan Masjid Ulil Albab UMB.
"Selain itu juga, kami merencanakan untuk membangun pulau buatan di area kampus utama yang totalnya seluas 400 hektar," ujar Khairuddin.
Pulau buatan yang digagasnya ini direncanakan akan diperuntukan untuk pusat kegiatan mahasiswa, yaitu berupa gedung olahraga, pusat kesenian, dan juga wadah aktifitas dan kreatifitas mahasiswa.
Dalam acara tersebut turut dilakukan peletakan batu pertama pembangunan UMBCC oleh Watimpres Malik Fadjar. Gedung UMBCC ini direncanakan akan menghabiskan dana sebesar 39 Miliar Rupiah.
Gedung lantai 3 ini nantinya akan diisi dengan hotel, auditorium, dan foodcourt. Sedangkan untuk masjid Ulil Albab sendiri, nantinya selain difungsikan sebagai tempat ibadah juga sebagai pusat pendidikan Al-Quran dan Hadist bagi mahasiswa UMB. (adam/muhammadiyah/bh/sya)