KABUL, Berita HUKUM - Pada Senin (10/6) subuh, tujuh pasukan bom bunuh diri Taliban telah melancarkan serangan ke pusat kota Afghanistan, Kabul, tepat di depan reruntuhan gedung bersebelahan dengan area markas basis komando militer asing. Serangan terjadi pada pukul 04:30 subuh waktu setempat, dilancarkan dengan cepat setelah waktu sholat pagi dan tiba-tiba asap mengepul dari belakang pagar berkawat bandara.
Juru bicara Menteri Dalam Negeri Afghanistan mengatakan, "Pasukan keamanan Afghanistan langsung mensterilkan lokasi selama empat jam sebelum gencatan senjata berakhir".
Taliban mengakui bertanggung jawab untuk serangan tersebut. Jalan telah ditutup dan semua penerbangan ke luar negeri segera dibatalkan, sementara penerbangan kedatangan telah dialihkan ke bagian utara kota Mazae-e-Sherif.
Serangan terhadap bandara yang digunakan oleh warga sipil dan militer relatif langka dan mewakili pemberontak yang target sasarannya untuk mengacau. Dengan sasaran target baru itu diperkirakan sedikit korban yang jatuh dari diadakannya pengawasan ketat terhadap target serangan Taliban dalam melakukan aksinya.
Sementara itu belum dipastikan berapa korban yang meningkat drastis. Terkait dengan serangan Senin itu akan ditambahkan lebih dari 352.000 kekuatan pasukan keamanan Afganistan untuk menjaga kemungkinan kejadian pemberontakan terulang secara intensif juga melindungi pasukan bantuan perang asing yang meninggalkan Afganistan akhir tahun 2014.
Disebutkan Taliban melakukan gencatan senjatanya dengan berbagai cara diantaranya bom bunuh diri juga dengan tembakan senjata otomatis atau dikenal dengan senjata kaliber mesin yang ditargetkan ke arah markas komando pasukan militer asing. Dari kejadian pasukan asing mengalami korban jiwa namun tidak disebutkan kisaran jumlah pastinya.(ibn/bhc/ink) |