JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima kunjungan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jepang atau Japan Grounds Self-defence Force (JGSDF) Jenderal Eji Kamizuka di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (29/1).
Pertemuan ini membahas tentang rencana peningkatan kerja sama Indonesia dan Jepang dalam bidang militer dan pertahanan.
"Saya senang sekali dengan kunjungan kehormatan ini, dan semoga hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang dan hubungan antara kedua tentara dapat ditingkatkan," ujar Presiden dalam sambutan singkatnya.
Presiden mengatakan bahwa pada kunjungan Perdana Menteri Abe pada 18 Januari lalu, kedua negara telah sepakat untuk meningkatkan kerja sama bilateral tidak hanya di bidang ekonomi tapi juga melingkupi segala bidang.
"Sebagaimana yang kita ketahui hubungan Indonesia dan Jepang sangat baik, solid dan terus berkembang. Demikian juga kerja sama pertahanan dan militer kedua negara," kata SBY.
Jenderal Eji Kamizuka hadir didampingi antara lain, Dubes Jepang untuk Indonesia Yoshinori Katori, Kepala Penelitian dan Divisi C4 Departemen Program dan Kebijakan JGSDF Kolonel Yoshihisa Nakano, dan Atase Pertahanan Jepang untuk Indonesia Kapten Toshiako Kondo.
Sementara itu, Presiden didampingi antara lain Menlu Marty Natalegawa, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah, dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, usai mendapingi Presiden SBY menerima Kasad Jepang Jenderal Eiji Kimizukadi Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (29/1) mengatakan pembicaraan kerja sama militer kedua negara.
Walau setelah Perang Dunia II Jepang tidak diperbolehkan membangun kekuatan angkatan bersenjatanya dan memusatkan perhatian pada keamanan internal dan menangkal invasi Soviet atas Hokkaido, tapi situasinya kini telah berubah terutama menyangkut keamanan kawasan Laut China Selatan, Korea Selatan, China, Rusia.
Dalam waktu dekat Angkatan Bersenjata Jepang, khususnya angkatan daratnya, Japan Ground Self-Defense Force (JGSDF), akan menjalin kerja sama dengan TNI AD. Menurut Menhan, Presiden SBY menghatapkan ada 5 (lima) bidang kerja sama yang bisa dijalin, yaitu: diklat, pembangunan SDM, industri pertahanan, kontra terorisme, dan manajemen penanggulangan bencana alam.
Presiden SBY dalam kesempatan ini mengundang AD Jepang untuk bergabung dengan 18 negara dalam latihan gabungan kontra terorisme di Sentul, Bogor, Jawa Barat. "Jepang akan mengirim pasukan nubica atau nuclear, biologi, dan kimia dalam latihan gabungan counter terorism di Sentul," kata Menhan Purnomo.(wid/es/bhc/rby) |