JAKARTA, Berita HUKUM - Menteri Perindustrian Mohammad S Hidayat melakukan peletakan batu pertama pembangunan terminal elpiji di Banyuwangi Jawa Timur. Proyek ini menelan investasi sebesar Rp 850 miliar.
MS Hidayat dalam sambutannya mengatakan, pembangunan terminal elpiji di Banyuwangi diyakini akan menimbulkan multiplier effect yang mampu mendorong peningkatan perekonomian, investasi dan income perkapita di Banyuwangi naik.
"Pembangunan dan perencanaan harus dimulai dari daerah. Banyuwangi miliki kecenderungan potensi perekomian, investasi dan income per kapita yang kelak pasti tinggi," ujar Hidayat, Rabu (22/1).
Terminal Elpiji ini digarap Bosowa Group melalui anak perusahaannya, PT Misi Mulia Petronusa. Menurut CEO Bosowa Erwin Aksa, terminal elpiji ini akan dibangun di lahan seluas 9,5 hektare yang lokasinya berdekatan dengan pabrik semen Bosowa yang baru diresmikan Mei 2012 lalu, di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Bulusan Kecamatan Kalipuro.
Ditargetkan proyek pembangunan Terminal LPG di Banyuwangi akan selesai 1 tahun mendatang.
"Investasi diproyek ini senilai Rp 850 miliar. Insya Allah akan selesai dalam 12 bulan," ujar Erwin.
Terminal elpiji milik Bosowa Group ini memiliki kapasitas 10.000 mt elpiji, selain itu juga dilengkapi fasilitas kemudahan akses distribusi berupa dermaga di perairan Selat Bali.
Dibangunnya terminal elpiji di kabupaten ujung timur Jawa ini dimaksudkan agar dapat memasok gas ke wilayah Indonesia Timur. Seperti, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Diharapkan pula Terminal LPG Banyuwangi bisa menyokong Pertamina untuk meng-cover pasokan gas di Jawa Timur dan sekitarnya. Nantinya, di lokasi ini juga berdiri sejumlah fasilitas jetty berkapasitas 6.500 dwt, 4 tangki elpiji yang masing-masing berkapasitas 2.500 mt, 6 unit filling sheds, control room dan fasilitas lainnya.
"Diharapkan kehadiran Terminal Gas dan Semen Bosowa nantinya dapat mendorong ekonomi lokal bahkan Jawa Timur dan Bali," pungkas Erwin.
Dibangunnya terminal elpiji serta pabrik semen milik Bosowa Group ini mengukuhkan total investasi yang ditanamkan di Banyuwangi senilai hampir Rp 2 triliun.
Tahun 2012 lalu Bosowa juga mendirikan pabrik semen senilai Rp 773,45 miliar berkapasitas 1,2 juta ton. Target pasarnya antara lain, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat.(rmg/ipb/bhc/rby) |