MOSCOW (BeritaHUKUM.com) – Untuk ketiga kalinya Presiden Rusia, Vladimir Putin menperoleh kemenangan dalam pemilihan Presiden Rusia dan kembali memimpin negeri itu untuk masa jabatan ketiga setelah menghabiskan empat tahun terakhir sebagai perdana menteri.
Mantan Direktur KGB ini telah meraup 64% suara, mengalahkan rival terberatnya Gennady Zyuganov yang hanya mendapatkan 17% suara. Serta tiga kandidat lainnya yang bahkan hanya memperoleh angka di bawah 10%.
Kemenangan ini disambut puluhan ribu pendukung Putin yang berkumpul di luar Kremlin. Seakan tidak menghiruakan udara dingin yang sempat mencapai minus 36 derajat Celsius, para pendukung ini mengibarkan bendera dan poster yang berisikan dukungan terhadap mantan pemimpin dinas intelejen Rusia ini.
Seperti yng dilansir di BBC, Senin (6/3). Putin tampil bersama Presiden Dmitry Medvedev di hadapan pendukungnya. Selain mengucapkan rasa terima kasih untuk para pendukungnya, Putin yang mengenakan jaket berwarna hitam terlihat terharu."Saya sudah menjanjikan kemenangan dan kita menang. Hidup Rusia!" katanya dengan mata berlinang air mata, yang disambut riuh oleh pendukungnya.
Putin menambahkan kemenangan ini dihasilkan dengan pertarungan terbuka dan jujur. “Kita telah membuktikan tak ada seorangpun yang bisa memaksakan sesuatu kepada kita," tambah dia.
Tuduhan Kecurangan
Sementara itu, dari pihak pendukung Gennady Zyuganov menuding telah terjadi kecurangan pada pemilu ini. Menurut mereka dengan meningkatnya kemarahan warga terhadap Putin, maka dia tidak bisa memimpin Rusia dengan cara yang dia lakukan selama ini. "Pemilu ini tidak bisa dianggap sah dalam banyak hal," kata salah seorang pemimpin protes anti Putin, Vladimir Ryzhkov.
Hal senada juga diungkapkan oleh beberapa organisasi pengamat Rusia, dimana banyak pemillih yang dipindahkan ke tempat-tempat pemungutan suara menggunakan bus.
Kepala kampanye Putin, Stanislav Govurukhin pun angkat bicara, dirinya menilai bahwa pemilu presiden kali ini adalah yang terbersih sepanjang sejarah Rusia. Jumlah pemilih yang datang memberikan suara mencapai 58,5% pada pukul 18.00 waktu Moskow atau pukul 21.00 WIB. Dan jumlah pemilih ini lebih tinggi dibanding pemilu 2008.(sya)
|