JAKARTA, Berita HUKUM - Arya Abadi Effendi (AAE) tersangka kasus suap kuota daging impor diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hari ini Selasa (5/1). Direktur PT Indoguna Utama (IU) itu tiba di gedung KPK sekitar pukul 10:55 WIB. Tidak ada komentar sedikit pun yang ia lontarkan. Setelah turun dari mobil tahanan, ia langsung masuk ke gedung pimpinan Abraham Samad. Selain AAE, hari ini KPK juga memeriksa tiga pegawai PT IU.
Tiga pegawai yang diperiksa KPK adalah Karsono Chaniago (security), Lina resepsionis, dan Deby sekretaris AAE. Mereka diperiksa sebagai saksi empat tersangka yakni Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), Arya Abadi Effendi (AAE), Juard Effendi (JE), dan Ahmad Fathani (AF).
Priharsa Nugraha, Kepala Pemberaitaan dan Informasi KPK membenarkan bahwa ketiga pagawai PT IU itu diperiksa sebagai saksi empat tersangka. "Ya, akan diperiksa sebagai saksi untuk empat tersangka," kata Priharsa, Selasa (5/2).
Sementara untuk AAE, tambah Priharsa, ia diperiksa sebagai tersangka. Pada pekan ini, KPK mengaku akan memprioritaskan pemeriksaan pada para pegawai PT IU. "Kalau AAE diperiksa sebagai tersangka," terang Priharsa.
Dalam kasus ini, KPK memang baru menetapkan tersangka. Namun, penanganan kasus impor daging ini baru memasuki tahap awal, jadi tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru. Baik itu dari pihak importir, PT IU maupun dari pihak Luthfi Hasan yang saat itu menjabat sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kasus in bermula dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, Selasa (29/1). Di OTT itu, KPK berhasil mengamankan empat orang, tiga diantaranya sudah ditetapkan tersangka. Sementara satu lagi berjenis kelamin perempuan, Maharani yang diduga sebagai cewek penghibur. KPK juga berhasil mengamankan uang Rp 1 Miliar berserta dokumen.
Belakangan, kasus ini merembet ke Kementerian Pertanian. Menteri pertanian, Suswono yang juga kader PKS diduga sempat melakukan pembicaraan sebelum ditangkap. KPK pun menerangkan bahwa jika memang Suswono ikut terlibat dalam kasus ini, maka tidak menutup Suswono dipanggil sebagai saksi. "Jika diperlukan akan dipanggil (Suswono)," ungkap Johan Budi.(bhc/din) |