JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Tersangka kasus penyerangan di rumah duka RSPAD Gatot Subroto, Kamis (23/2) dini hari lalu, bertambah lagi. Kini, jumlahnya menjadi lima orang dari sebelumnya hanya tiga tersangka.
"Total menjadi lima tersangka sekarang, sebelumnya ditetapkan tiga tersangka. Kelima tersangka itu adalah Edo Tupessy, Gretes alias Hery, Tony alias Ongen, Rens, dan Abraham," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Minggu (26/2).
Menurut dia, tim penyidik masih mendalami peran kelima tersangka yang dipimpin oleh Edo. Mereka saat ini mendekam di tahanan Polrestro Jakarta Pusat. "Berdasarkan keterangan para saksi di lokasi kejadian menyatakan bahwa benar dan terbukti bahwa para tersangka memukul dan membacok korban. Edo yang mengkoordinir serangan itu," jelasnya.
Rikwanto menambahkan, dalam pengembangan kasus ini, pihaknya juga telah menangkap 13 orang. Mereka diamankan dari Kampung Permata atau Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (26/2) kemarin. Belasan orang itu hingga kini masih menjalani pemeriksaan. Dari tangan mereka, petugas juga menyita sejumlah barang bukti yang diduga dipakai dalam penyerangan yang menewaskan Stenly AY Weno dan Ricky Tutuboy itu.
"Di Kampung Ambon itu, polisi menyita senjata api air softgun, empat golok, lima parang, satu gunting, 24 anak panah, satu stik yang berisi senjata tajam, satu rekaman dari kamera CCTV. Untuk rekaman CCTV, nanti kami lihat apakah berkaitan dengan bentrokan di RSPAD itu atau tidak," papar dia.
Sebelumnya diberitakan, sekelompok orang menyerang kelompok lainnya di rumah duka RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (23/2) dini hari lalu. Dua orang, Stenly A Y Wenno (39) warga Kramat Pulo, Gang 6 RT. 004/003, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat dan Ricky Tutu Boy (37), warga Jalan F Kalasut RT08/06 Barong Utara, Sorong, Papua, tewas. Kedua korban mengalami luka di kepala, perut serta kaki akibat sabetan parang dan senjata tajam lainnya.(dbs/irw)
|