Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Jakarta
The Jakarta Institute Dialog Publik Dengan Tokoh Muda Indonesia
Tuesday 08 Jan 2013 17:45:45
 

The Jakarta Institute Dialog Publik Dengan Tokoh Muda Indonesia.(Foto: Berita HUKUM.com/put)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Diskusi publik prospek kepemimpinan pemuda Indonesia di Pemilu 2014. Acara dialog ini diselenggarakan di Galeri Cafe Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat, Selasa (8/1).

The Jakarta Institute, yang menjadi panitia acara dialog ini mengangkat isu "kepemimpinan Muda", dan pembicara dalam dialog ini yaitu Munandi Herlambang (ketua GP Ansor), Ketua GMII Niko Kapisan, Puji Wahono (ketua Akbar Tanjung Institute), serta Ketua GEMURA (Oktasari Sabil) yang sempat hadir sebentar, selanjutnya meningalkan TIM, berhubung ada jadwal kegiatan lainnya.

Puji Wahono mengatakan, "lemahnya pemuda Indonesia saya melihat kurangnya solidaritas dan pegangan dalam satu isu, karena cepatnya perubahan isu ke isu lainnya, dan ini sulit dijadikan bahan untuk menyatukan gerakan pemuda kita," ungkap Puji.

Sistem parpol saat ini yang menjadi salah satu penghalang peluang pemuda indonesia untuk menjadi pemimpin dan dalam recruitment bila tidak memiliki relasi dan tidak punya modal, maka sangat sulit bagi kalangan pemuda untuk dapat menembus kalangan elit partai.

Sementara Niko Kapisan menyebut, "kaderisasi di kalangan pemuda untuk maju dan berkualitas dalam bidang politik sangat susah, kebanyakan orang-orang titipan keluarga para pengusaha dan politisi saat ini yang bersifat instan. Ini semua tantangan pemuda ke depan," ujar Niko yang menjabat ketua GMII ini.

Pandangan politik Oktasari Sabil, Ketua Umum GEMURA dalam statemen yang diterima pewarta BeritaHUKUM.com bahwa, "untuk pemilu 2014, masih akan didominasi wajah-wajah lama, dan belum mengakomodasi bagi elit muda, namun demikian bukan berarti ruang elite politik muda sudah tertutup, masih ada waktu 1 tahun ke depan untuk dapat menunjukkan kapasitas dan kemampuan pemuda di tengah masyarakat agar menjadi contoh layak dipilih," katanya.

Ditambahkannya, "langkah paling tepat pada 2014 adalah menyandingkan figur tua dan muda dalam kepemimpinan Nasional dan pemuda harus bersatu untuk mencapai tujuan itu," tambah tokoh wanita muda yang saat ini juga tengah merintis karir di dunia Politik Nasional dengan Partai Hanura.(bhc/put)



 
   Berita Terkait > Jakarta
 
  Omzet Toko Daging Dharma Jaya di Kembangan Capai Ratusan Juta
  Presiden dan Wakil Presiden RI Hadiri Resepsi Pernikahan Putri Anies Baswedan
  Gelar Acara 'Jakarta Menyapa', Gubernur Anies Apresiasi Peran Kader PKK Menjaga Kesejahteraan Keluarga
  Survei CSIS Bertolak Belakang dengan Data BPS, Tingkat Kesempatan Kerja di DKI Jakarta Meningkat
  KPw BI DKI Jakarta Sebut Transaksi Digital QRIS di Jakarta Luar Biasa
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2