Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Penistaan Agama Islam
Tinjau Bandara Ditengah Rakyat Mendemonya di Istana, Fahri Hamza: Presidennya Amatir !
2016-11-05 02:03:56
 

Tampak Fahri Hamzah saat diatas Mobil Komando Demo Aksi Bela Islam di Jakarta, Jumat (4/11).(Foto: BH /mnd)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyayangkan sikap Presiden RI Joko Widodo yang enggan menemui demonstran dengan melarikan diri ke Bandara Soekarno Hatta.

Ditengah kondisi rakyat ingin bertemu dengan presiden, Jokowi malah mendatangi lokasi proyek stasiun kereta bandara yang berada di Garuda Maintenance Facility (GMF).

Kedatangan Jokowi ke sana untuk memastikan agar proyek tersebut berjalan lancar sesuai dengan batas waktu yang ditentukan yakni Juli 2017.

"Penasehat keamanan presiden ini tidak cermat, ngawur membiarkan presiden keluar saat demo seperti ini," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (4/11).

Fahri tak habis pikir, Jokowi yang dipilih langsung oleh rakyat untuk menjadi pemimpin negara malah bersikap acuh. Tak mau mendengarkan aspirasi rakyatnya.

"Bagaimana ada masa 1 juta, presiden engga ada di dalem," kata dia.

Semestinya, kata Fahri, presiden harus standby untuk menerima delegasi massa sebagai perwakilan untuk mendengarkan keluhannya.

"Ada masa sebanyak itu presiden harus ada di situ, orang itu enggak mau omongan lain, harus persiden. Kalau orang lain enggak bisa dipegang omongannya,"

"Presiden seperti memancing orang datang dari seluruh Indonesia, apa tidak ada informasi intelijen ?," ungkapnya.

Ia lantas menyuarakan kekecewaannya tersebut. Pasalnya, ia juga merasakan apa yang dirasakan rakyat pada unjuk rasa hari ini. Apalagi, Fahri ikut serta turun ke lapangan dalam aksi 4 November ini.

"Presidennya amatir," cetus Fahri.

Fahri menyebut, Presiden telah abai dan negara tidak hadir dalam aksi yang menuntut keadilan proses hukum bagi pelaku penistaan agama.

"Dia cuma bilang kerja kerja kerja. Emang kerja itu cuma ninjau rel dan kapal. Kalau aspal suruh mandor aja, presiden ke situ, manajemen politik diabaikan," pungkasnya.(nis/Nebby/Aktual/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Penistaan Agama Islam
 
  DICARI!!, Setelah M Kece, Pria Ini Jadi Buronan Netizen Gegara Hina Nabi Muhammad
  HNW Apresiasi Kinerja Polri Tangkap Terduga Penista Agama
  Sukmawati, Potret Sosial-Politik dan Hukum Kita
  Bareskrim Polri Tetapkan Ustadz Bachtiar Nasir sebagai Tersangka Dugaan TPPU
  Jubir PA 212 Kembali Mendatangi PMJ untuk Menanyakan LP Ketua BTP Mania, Immanuel Ebenizer
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2