INGGRIS, Berita HUKUM - Hannah Smith, Izzy Dix, Rehtaeh Parsons, hanya beberapa dari banyak anak yang tahun lalu bunuh diri karena menjadi korban pengganggu atau bully di internet.
Masalah ini tampaknya justru menjadi semakin parah, menurut badan amal Inggris, NSPCC.
Data mereka menunjukkan satu dari lima orang anak menjadi korban pengganggu di internet.
Sementara itu, para pelaku yang mengirim pesan-pesan melecehkan ke siapa pun yang tidak mereka sukai karena alas an pribadi, kini ulahnya semakin menjadi.
“Mengganggu orang di internet berdampak lebih buruk pada kesehatan mental dibandingkan bentuk gangguan lainnya,” kata Luke Roberts, coordinator nasional untuk Aliansi Anti Pengganggu Inggris.
Berikut definisi gangguan menurut para ahli.
Menyebarkan dusta dan rumor online
Mengirim atau meneruskan kembali pesan bernada ejekan melalui pesan instan, teks atau jejaring sosial
Mempublikasikan foto tanpa persetujan
Menipu orang lain agar mengungkap informasi pribadi
Tidak sendirian
Karthik Dinakar adalah korban pengganggu dan ia tahu betapa menyakitkannya hal itu.
“Saya adalah seorang kutu buku dan berbeda dari yang lain, sangat sulit melewati masa-masa di sekolah menengah,” kata Karthik.
Tidak lama setelah Dinakar bergabung dengan universitas MIT sebagai peneliti di Software Agents Group, seorang remaja melompat dari jembatan di New Jersey akibat menerima komentar-komentar yang menjelekkan dirinya di media sosial.
Insiden itu menguatkan tekad Dinakar untuk melakukan sesuatu guna membantu para korban.
Berikut poin-poin yang bisa dijadikan acuan untuk anak dan remaja jika menjadi korban gangguan.
Jangan memasukkan semua ke hati dan kenali dirimu
Jangan memberikan informasi pribadi tentang kamu atau temanmu
Hati-hati menulis dan mempublikasikan apa pun di online
Tahu cara memblokir atau melaporkan orang
Jangan ‘sukai’ atau berbagi komentar atau foto yang tidak baik
Bicara pada orang yang kamu percayai jika ada yang mengganggumu
Simpan bukti gangguan online
Jika kamu merasa diganggu, hubungi polisi
Situs mikroblog Twitter juga mendesak siapa saja yang terganggu dengan kicauan yang melecehkan untuk menggunakan tombol “laporkan kicauan”.
“Kami tidak bisa menghentikan orang untuk mengatakan hal-hal yang menyakitkan di internet atau Twitter. Tapi kami mengambil tindakan ketika konten yang dilaporkan kepada kami melanggar peraturan atau ilegal,” kata Twitter dalam sebuah pernyataan.(BBC/bhc/sya) |