MOSKOW, Berita HUKUM - Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny, telah memotong label elektronik yang dipasang aparat Rusia di tubuhnya, sebagai bentuk protes atas penahanannya.
Ia menunjukkan foto label yang telah dipotong dalam blognya, dan menjelaskan bahwa ia menolak penahanan ilegal terhadap dirinya. Dia juga menyatakan bahwa tuduhan penipuan terhadapnya merupakan tuduhan ilegal.
Navalny telah ditahan di rumahnya sejak Februari 2014. Meski hukuman penjara selama tiga setengah tahun ditangguhkan pada Desember 2014 lalu atas tuduhan penipuan terhadap dua perusahaan, dia tetap dijadikan tahanan rumah oleh aparat Rusia.
Guna memastikan dia tidak ke luar rumah, aparat Rusia memasang label elektronik untuk memantau pergerakannya.
Tindakan itu dilakukan sebelum para pendukung Navalny menggelar demonstrasi besar-besaran bulan ini.
Navalny mengatakan bahwa tuduhan terhadap dirinya semata-mata karena sikapnya yang menentang Presiden Vladimir Putin.
Lewat sebuah pernyataan di blognya, ia menyatakan, “Saya tidak berencana untuk melakukan perjalanan ke luar, yang saya butuhkan adalah kebebasan untuk ke kantor dan pulang, serta menghabiskan waktu luang saya dengan keluarga saya.”
Ia melanjutkan bahwa ia satu-satunya orang dalam sejarah peradilan Rusia yang tetap berstatus tahanan rumah setelah dijatuhi hukuman.
Ia menambahkan bahwa “Pasal 107 [dari kitab hukum pidana] mengatakan dengan jelas bahwa hukuman seperti penahanan rumah hanya berlaku untuk tersangka atau terdakwa”
Alexei Navalny sendiri juga memprotes hukuman yang diberikan kepada saudara kandungnya, Oleg.
Oleg mendapatkan hukuman selama tiga setengah tahun di pengadilan yang sama.
Navalny adalah pemimpin oposisi yang paling terkenal di Rusia dan menduduki posisi kedua dalam pemilihan wali kota Moskow tahun lalu dengan 27% suara.(BBC/bhc/sya) |