BANDUNG, Berita HUKUM - Setelah Joko Widodo alias Jokowi Gubernur DKI Jakarta ditolak datang ke Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk menghadiri kuliah umum pada, Kamis (17/4). Keluarga Mahasiswa Islam (Gamais) ITB mengundang sejumlah pemimpin partai, seperti Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa, untuk menghadiri acara Islamic Leadership Festival di kampus tersebut.
Sebelumnya, saat hendak mengisi kuliah umum tentang pembangunan Jakarta, Jokowi justru "diusir" dari kampus ITB dengan alasan politis. Tak hanya mengundang Hatta dan Anis, Islamic Leadership Festival yang bakal digelar 10-11 Mei mendatang ini juga bakal menghadirkan tokoh nasional lain, seperti Yusril Ihza Mahendra, Mahfud Md., Daud Rasyid, dan Din Syamsuddin.
Mereka direncanakan mengisi acara bincang-bincang bertema "Mencari Pemimpin Ideal". Saat dimintai konfirmasi, Lia N., salah seorang panitia acara ini, membenarkan adanya undangan tersebut. Namun, menurut Lia, poster acara yang tersebar di media sosial bukanlah poster resmi. "Itu baru rancangan poster, dan juga belum dirilis lewat akun resmi Gamais ITB," kata Lia saat dihubungi, Sabtu, (19/4).
Pada Kamis lalu, sekitar 100 mahasiswa ITB menggelar unjuk rasa menolak kedatangan Joko Widodo alias Jokowi yang baru menjabat 1,8 bulan lalu sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kedatangan gubernur yang juga calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu dinilai tak pantas.
"Kami tak ingin kedatangan Jokowi karena berbau politis," kata koordinator lapangan aksi mahasiswa ITB, Oky Fauzi Rahman.
Para mahasiswa yang berdemonstrasi tak mau menerima alasan bahwa, kedatangan Jokowi tak terkait dengan pencalonannya sebagai calon Presiden. Mereka menegaskan, meski untuk menghadiri kuliah umum, kehadiran Jokowi bisa mengaburkan netralitas kampus menjelang pemilihan presiden 9 Juli mendatang.
Mahasiswa dari berbagai jurusan itu berkumpul di depan gerbang kampus, berorasi dan membentangkan spanduk penolakan Jokowi ke ITB. "Kampus netral harga mati, pulang, pulang," teriak mahasiswa berulang-ulang sambil menghadang laju mobil rombongan Jokowi.(tempo/bhc/sya) |