FILIPINA, Berita HUKUM - Angin kencang memadamkan listrik dan memaksa ribuan orang harus mengungsi saat Topan Rammasun menyerang Filipina tengah. Badai Topan yang juga dikenal dengan nama Glenda itu menyerang pulau utama Luzon dengan kecepatan 185km/jam.
Pihak berwenang mengatakan paling tidak empat orang meninggal karena terpaan badai ini.
Para pejabat mengatakan pusaran badai melalui ibu kota Manila, namun cuaca buruk membuat ibu kota terganggu.
Kantor pemerintah dan sekolah-sekolah ditutup pada hari Rabu (16/7) saat penerbangan-penerbangan dibatalkan.
Lebih dari 370.000 orang, sebagian besar di bagian timur Provinsi Albay yang pertama terkena serangan topan telah dievakuasai kata Palang Merah Nasional Klik Filipina.
Aula-aula kota telah diubah menjadi tempat penampungan dan para pengungsi juga diamankan di sekolah-sekolah dan gimnasium.
"Pohon-pohon tumbang dan kini tinggal hujan dan angin," kata saksi mata Zhey Anzures kepada BBC.
"Kami berada di samping sebuah bangunan yang sedang didirikan dan mesin derek berputar karena angin kencang," katanya.
Badai menyebabkan kerusakan pada pohon dan tiang listrik di Legazpi, dan daerah saat ini tanpa listrik, kata Olavario. Dia juga mengatakan saat ini tidak ada laporan korban luka di antara anggota disponsori atau keluarga mereka. Orang dievakuasi dari rumah mereka sebelum badai telah diizinkan untuk kembali.
Filipina berkaitan dengan lebih dari 20 topan dan badai tropis setiap tahun. Sebagai Rammasun bergerak melalui tengah dan utara Filipina Selasa dan Rabu, banjir, kerusakan dari angin kencang dan tanah longsor menjadi ancaman.
Meskipun topan ini melanda kawasan daratan dengan kekuatan angin topan 3 Kategori, angin melambat drastis karena berjalan di seluruh negeri. Pusat badai mencapai ibu kota Manila pada sekitar 8:00 Rabu pagi, waktu setempat, sebagai badai Kategori 1, The Weather Channel melaporkan.
Setidaknya tiga rumah telah dilaporkan hancur setelah badai, dan Cabrera mengharapkan laporan tambahan kerusakan dari seluruh negeri. Selain kerusakan rumah, kerusakan pohon kelapa, tanaman pisang dan tanaman padi dan jagung bisa menjadi signifikan.(BBC/unbound/bhc/sya) |