Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Gaya Hidup    
Muhammadiyah
Tradisi Menulis Harus Menjadi Bagian dari Kader Muhammadiyah
2021-02-25 11:19:21
 

Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.(Foto: Istimewa)
 
YOGYAKARTA, Berita HUKUM - Dikala dunia media sosial begitu dominan mungkin sebagian kita banyak dimamah oleh informasi-informasi, tulisan-tulisan, dan postingan. Semuanya itu selain ada yang hoaks juga mungkin tulisan lepas yang sering kali banyak opininya. Ada juga yang alat kompor gas begitu yang cenderung provokatif yang membuat kita ini bisa-bisa tidak cerdas dan tidak maju. Yang muncul hanya adalah emosi dan kemarahan.

Hal itu disampaikan Haedar Nashir dalam kegiatan Bincang Buku berjudul Haedar Nashir : Narasi Islam Berkemajuan yang digelar secara daring oleh Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat (Jabar), Rabu (24/2).

"Maka kajian buku ini mengajak kita untuk berpikir dari segi keilmuan yang setiap pikiran kita dapat dipertanggung jawabkan sekaligus bisa di dialogkan dan forum ini tentu sangat penting," ujar Haedar.

Haedar meminta tradisi menulis harus terus menjadi bagian dari kader Muhammadiyah termasuk yang di IPM.

"Dari tingkat itulah saya belajar menulis, dan kalau menulis pasti membaca, tapi menulis yang ada dasar keilmuannya dan tidak hanya sekadar tulisan-tulisan lepas," terangnya.

Dalam forum tersebut, Haedar juga menjelaskan bahwa menulis untuk buku dan menulis di media cetak harus ditradisikan para kader Muhammadiyah. Menurutnya, kesuksesan menulis ada pada tantangan ketika memasukkan buku ke penerbit dan ke media massa yang dituju. Tulisan-tulisan yang dimasukkan ke penerbit dan media massa itu akan di koreksi dari segi bahasa sampai dengan substansi dan konteks.

Hingga kini Haedar pun tetap menulis, meski tak seperti dulu usahanya. Haedar mengaku saat ini lebih banyak dipesan untuk menulis daripada berusaha seperti dulu untuk memasukkan tulisan-tulisannya ke penerbit atau media massa.(muhammadiyah/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Muhammadiyah
 
  Kalender Hijriah Global Tunggal: Lompatan Ijtihad Muhammadiyah
  Jusuf Kalla Sebut Pikiran Moderat Haedar Nashir Diperlukan Indonesia
  Tiga Hal yang Perlu Dipegang Penggerak Persyarikatan Setelah Muhammadiyah Berumur 111 Tahun
  106 Tahun Muhammadiyah Berdiri Tegak Tidak Berpolitik Praktis, Berpegang pada Khittah
  Siber Polri Tetapkan A.P Hasanuddin sebagai Tersangka Ujaran Kebencian terhadap Muhammadiyah
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2