JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta secara resmi melaporkan pembajakan yang dilakukan segerombolan pemuda yang mengaku sebagai mahasiswa terhadap tiga unit bus feeder (pengumpan) Transjakarta. Dalam aksi pembajakan itu sejumlah perlengkapan bus dilaporkan ikut hilang.
Ketiga bus feeder yang disandera yakni bus bernomor bodi F09 bernopol B 7106 PW, F08 B 7626 QS dan F07 B 7036 FW. Ketiga bus itu, kini terpaksa tidak dioperasikan. "Kami sudah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti," ujar Humas BLU Transjakarta, Sri Ulina kepada wartawan di Jakarta, Selasa (13/3).
Menurut dia, aksi pembajakan ini terjadi usai aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Istana Negara, Senin (12/3) pukul 19.45 WIB. Saat itu, sekelompok pemuda yang mengaku sebagai mahasiswa telah membajak dan menyandera tiga feeder bus Transjakarta rute II (Balaikota-Tanah Abang) yang tengah beroperasi di Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat. “Sopirnya melapor kepada kami dan kami teruskan ke aparat berwenang,” tandasnya.
Dalam kesempatan terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Rikwanto mengakui bahwa pihaknya telah menerima laporan pembajakan tiga feeder busway oleh mahasiswa. Para mahasiswa membajak tigas bus pengumpan. Para sopirnya dipaksa pembajak untuk membawa mereka dari Istana Negara ke Kampus UKI, Cawang, Jakarta Timur.
"Tiga bus tersebut dibawa menuju kampus UKI Cawang, Jakarta Timur untuk melanjutkan aksi unjukrasa tersebut. Dugaan sementara mereka membajak bus tersebut, karena kurang kendaraan dan mengambil alih bus tersebut," jelas dia.
Satu dari tiga bus feeder itu, lanjut dia, dibajak lengkap dengan supirnya. Lalu mereka tiba di Kampus UKI Cawang pukul 20.30 WIB. Sesampainya di UKI, mereka langsung berunjuk rasa dan juga sempat memblokir jalan. "Saat ini, kami sedang mendalami kasus tersebut,” tandas jubir Polda Metro ini.(dbs/bie)
|