Korea Utara Trump Nyatakan Dukungan pada Jepang terkait Uji Coba Rudal Korea Utara 2017-02-13 12:25:20
Donald Trump mengatakan bahwa AS "berada 100% di belakang Jepang"(Foto: Istimewa)
AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Korea Utara melakukan uji rudal pertama setelah Donald Trump menjabat Presiden AS.
Trump meyakinkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bahwa "Amerika 100% berdiri di belakang Jepang, sekutu hebatnya."
Rudal tersebut diluncurkan oleh Korea Utara dan terbang menuju timur ke arah Laut Jepang, sejauh 500km, menurut pejabat Korea Selatan.
Abe mengatakan bahwa uji rudal tersebut "tak bisa ditoleransi". Pejabat Jepang mengatakan bahwa rudal tersebut tak mencapai perairan mereka.
Berbicara dalam konferensi pers bersama dalam kunjungan ke AS, Abe menambahkan bahwa Trump juga meyakinkannya bahwa dia berkomitmen untuk "terus memperkuat kerjasama kita". Hak atas fotoREUTERSImage captionKorea Utara sudah melakukan serangkaian uji rudal tahun lalu.
Misil tersebut diluncurkan pada jam 07:55 waktu setempat (06:25 WIB) dan terbang menuju timur ke arah Laut Jepang sejauh 500km, menurut pejabat Korea Selatan.
Pyongyang telah melakukan serangkaian uji nuklir tahun lalu.
Peluncuran rudal pada Minggu itu dilakukan dari markas udara Banghyon di provinsi Pyongan Utara di sisi barat semenanjung Korea.
Rudal mencapai ketinggian 550km, menurut pejabat Korea Selatan yang dikutip Reuters, dan merupakan rudal jangkauan menengah Rodong.
Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga membenarkan bahwa uji rudal tersebut tak mencapai perairan Jepang, dan menambahkan Tokyo akan melakukan "protes keras" pada Korea Utara akan insiden tersebut.
Sejauh ini belum ada komentar dari Korea Utara.
Sementara, pemerintah Korea Utara mengklaim peluncuran roket balistik yang diawasi secara langsung oleh Kim Jong-un pada Minggu (12/2) berjalan dengan 'sukses'.
Peranti itu, sebagaimana dilaporkan kantor berita Korea Utara, KCNA, adalah "misil balistik dengan jangkauan menengah hingga jarak jauh yang diluncurkan dari darat".
KCNA melaporkan roket Puksugong-2 itu menggunakan bahan bakar padat sehingga roket memperoleh tenaga lebih besar dan jangkauan yang jauh.
Lebih lanjut, laporan itu menyebutkan Kim Jong-un 'menyampaikan rasa puas' atas uji coba yang dia katakan "menambah kekuatan luar biasa pada negara ini".
Roket itu, menurut KCNA, sengaja ditembakkan dengan sudut yang tinggi karena memperhitungkan negara-negara tetangga.
Kim Jong-un memerintahkan serangkaian uji coba rudal dan nuklir sejak tahun lalu.
Militer Korea Selatan mengatakan misil tersebut diluncurkan pada pukul 07:55 waktu setempat (06:25 WIB) dan terbang menuju timur ke arah Laut Jepang sejauh 500 km.
Kementerian Korsel menyatakan "Korea Utara melakukan provokasi berulang kali yang menunjukkan sifat rezim Kim Jong-un irasional, terobsesi secara maniak pada pengembangan nuklir dan misil."
Adapun Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, yang sedang berkunjung ke Amerika Serikat mengatakan uji coba itu "sepenuhnya tidak bisa ditoleransi."
Donald Trump mengatakan "Amerika 100% berdiri di belakang Jepang, sekutu hebatnya."
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meyakinkan Abe bahwa "Amerika 100% berdiri di belakang Jepang, sekutu hebatnya."
Sebelumnya, Trump menepis klaim Kim Jong-un tentang kemampuan Korea Utara untuk mengembangkan rudal balistik yang menjangkau AS.
Melalui media sosial Twitter, Trump berkomentar, "Itu tidak akan terjadi."(BBC/bh/sya)
PT. Zafa Mediatama Indonesia Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359 info@beritahukum.com