ANKARA (BeritaHUKUM.com) – Pemerintah Turki akhirnya mau menerima bantuan dari negara lain untuk menangani dampak gempa setelah sempat menolak bantuan asing. Para pejabat menyatakan bahwa dengan hancurnya sekitar 2.000 bangunan, maka diperlukan bantuan akomodasi yang mendesak.
Kantor berita pemerintah Turki, Anatolia, melaporkan bahwa pemerintah Turki memerlukan bantuan untuk penampungan sementara bagi ribuan warga yang kehilangan tempat tinggal maupun untuk upaya rekonstrksi. Yang diperlukan antara lain tenda, hunian sementara, maupun kontainer yang bisa dijadikan tempat tinggal.
Menurut laporan yang dilansir BBC, Kamis (27/10), pemerintah tampaknya menyadari akan perlunya bantuan teknis karena kurangnya sumber daya untuk memberikan tanggapan yang cepat.
Seorang pengungsi, Yusuf Hakyurek, kepada BBC mengatakan amat mengharapkan tempat tinggal untuk dia dan ternaknya. "Saya butuh tempat penampungan yang stabil dari pemerintah. Kami tidak bisa tidur lagi di rumah. Saya berusia 67 tahun. Kandang ternakjuga hancur. Jika pemerintah bisa membantu kami dalam hal ini, jelas amat menolong."
Pengungsi lain, Okan Canci, mengatakan bantuan pangan sudah mencapai kampungnya, namun mereka memerlukan tempat tinggal. "Tidak mungkin tinggal di rumah, kandang juga hancur. Tak sampai lima rumah yang masih bertahan. Kami memerlukan rumah karena musim dingin semakin dekat."
Bantuan Israel
Kantor berita AFP melaporkan, Israel merupakan negara pertama yang akan mengirimkan bantuan kepada Turki. Hubungan Israel dan Turki memburuk sejak Mei 2010, ketika Angkatan Laut Israel menyerbu kapal yang membawa bantuan untuk menerobos blokade Israel atas Jalur Gaza. Dalam serbuan itu, sembilan warga Turki yang berada di kapal tersebut tewas.
Juru bicara Kementrian Luar Negeri Israel, Yigal Palmor, kepada AFP menyatakan, Turki sudah meminta caravan untuk para pengungsi akibat gempa. Permintaan itu akan segera dipenuhi oleh Israel.
Sedangkan Kementrian Pertahanan Israel mengatakan pesawat Boeing 747 yang membawa caravan akan berangkat Rabu 26 Oktober dan diikuti pesawat lain pada hari-hari berikutnya.
Sementara Kedutaan Besar Jepang di ibukota Turki, Ankara, mengatakan pemerintah akan mengirimkan bantuan sekitar 400.000 dolar AS. Bantuan itu sebagian besar dalam bentuk obat-obatan, tenda, selimut serta barang lain untuk para pengungsi.
Ratusan hilang
Jumlah korban jiwa hingga hari ketiga sejak gempa menghantam Turki timur, Minggu 23 Oktober, sudah mencapai 461 orang. Lembaga bantuan memperkirakan ratusan atau bahkan ribuan orang terperangkap di bawah puing-puing.
seorang guru berusia 27 tahun dan seorang mahasiswa berusia 18 tahun berhasil diselamatkan di Ercis. Upaya mengeluarkan Gozde Bahar, seorang guru bahasa Inggris, dari tumpukan puing disaksikan ibunya yang menangis.
Sedangkan Eyup Erdam ditemukan dengan menggunakan kamera kecil yang dilekatkan di sebuah tongkat. Para petugas penyelamat bertepuk tangan ketika Eyup ke luar dari tumpukan puing.(bbc/sya)
|