Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Turki
Turki Tetap Datangkan Sistem Rudal S-400 Buatan Rusia Walau Ditentang AS
2019-06-14 02:02:07
 

S-400 merupakan salah satu sistem rudal tercanggih yang diluncurkan dari darat ke udara.(Foto: twitter)
 
TURKI, Berita HUKUM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan dirinya berharap menerima senjata penangkal pesawat buatan Rusia pada Juli mendatang, di tengah seruan kekhawatiran Amerika Serikat.

AS mengatakan Turki tidak bisa memiliki sistem rudal penangkal pesawat S-400 buatan Rusia dan sejumlah skuadron pesawat tempur F-35 buatan AS pada saat bersamaan.

Akan tetapi, Erdogan menekankan bahwa Turki tidak akan mengesampingkan program F-35.

Turki, yang merupakan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), telah memesan 100 unit F-35 dan telah banyak berinvestasi untuk program F-35.

Sejauh ini sejumlah perusahaan Turki telah memproduksi 937 suku cadang pesawat tersebut.

Erdogan mengatakan dirinya berharap dapat menyelesaikan masalah ini dengan AS melalui diplomasi telepon menjelang pertemuan dengan Presiden AS, Donald Trump, pada akhir Juni, seperti dilaporkan kantor berita Reuters.

Turki tampak menempuh kebijakan pertahanan yang mandiri sekaligus menjalin kedekatan dengan Rusia setelah hubungannya dengan AS dan Eropa memburuk.

Kini, militer Turki adalah yang kedua terbesar di antara anggota-anggota NATO lainnya.

F-35Hak atas fotoPA
Image captionPejabat senior mengatakan AS tidak ingin para teknisi Rusia mengakses sisi rentan F-35

Apa seruan AS?

Pelaksana tugas Menteri Pertahanan AS, Patrick Shanahan, pekan lalu menulis kepada Menhan Turki bahwa AS "kecewa" mendengar Turki mengirimkan sejumlah personel ke Rusia untuk menjalani pelatihan S-400.

Pejabat senior AS lainnya, Asisten Menteri Pertahanan, Ellen Lord, mengatakan kepada wartawan bahwa AS tidak ingin para teknisi Rusia mengakses sisi rentan F-35.

"Kami tidak ingin F-35 berada dekat S-400 dalam jangka waktu tertentu karena kemampuan memahami profil F-35 pada peralatan itu," katanya.

Alih-alih S-400, AS menghendaki Turki membeli sistem rudal Patriot.

Apa yang dimaksud dengan S-400?

S-400 'Triumf" merupakan salah satu sistem rudal tercanggih yang diluncurkan dari darat ke udara.

Rudal yang diluncurkan dapat menjangkau jarak 400 km dan satu unit S-400 dapat menembak jatuh 80 target pada saat bersamaan.

Rusia mengklaim S-400 sanggup menyasar berbagai target di angkasa, mulai dari drone, pesawat yang terbang di beragam ketinggian, hingga rudal jarak jauh.



Bagaimana cara kerja S-400?



Diagram of how S-400 missile system works



1. Radar pendeteksi obyek jarak jauh menyampaikan informasi ke kendaraan komando, yang bertugas melakukan perhitungan terhadap potensi target.

2. Target diidentifikasi dan kendaraan komando memerintah peluncuran rudal.

3. Data peluncuran dikirim ke kendaraan peluncur yang lokasinya paling baik dan rudal diluncurkan.

4. Radar menuntun rudal mencapai target.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Turki
 
  Mengapa Kemenangan Erdogan Penting Bagi Negara-negara Barat?
  Hagia Sophia: Salat Jumat Pertama Setelah 86 Tahun, 'Allahu Akbar, Terharu dan Merinding', Antusiasme Masyarakat Beribadah
  Perang Saudara di Suriah: Turki Kutuk Serangan Udara oleh Suriah terhadap Konvoinya
  Turki Tetap Datangkan Sistem Rudal S-400 Buatan Rusia Walau Ditentang AS
  Lira, Mata Uang Turki Terjun Bebas, Erdogan Sebut 'Ini Ulah Amerika Serikat dan Barat'
 
ads1

  Berita Utama
Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

Prabowo di Sidang PBB: Indonesia Siap Kerahkan 20.000 Orang untuk Perdamaian Gaza

 

ads2

  Berita Terkini
 
Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2