Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Cyber Crime    
Media Sosial Twitter
Twitter Blokir Akun Kelompok Radikal
Friday 19 Oct 2012 10:05:42
 

Ilustrasi, Logo Twitter (Foto: Ist)
 
JERMAN, Berita HUKUM - Situs media sosial Twitter telah memblokir akun satu kelompok neo-Nazi atas pemintaan kepolisian Jerman.

Pesan di akun tersebut tidak akan bisa dibaca oleh para pengguna di Jerman walau pengguna di luar negara tersebut tetap bisa membacanya.

Ini untuk pertama kalinya situs jejaring sosial tersebut memberlakukan kebijakan sensor lokal, yang mulai berlaku Januari lalu.

"Kami mengumumkan kemampuan untuk memblokir isi pada bulan Januari. Sekarang kami menggunakannya untuk pertama kali, terkait kelompok yang dinyatakan tidak sah di Jerman," tutur Ketua Tim penasehat hukum Twitter, Alex Macgillivray, dalam pesan Twitter.

Macgillivray juga mengirim pesan lain berisi surat permintaan dari polisi yang meminta Twitter untuk memblokir akun Besseres Hannover, salah satu kelompok ekstrim kanan yang dinyatakan melanggar hukum bulan lalu.

Sekecil mungkin

"Dengan ratusan juta pesan di Twitter setiap harinya di seluruh dunia, tujuan kami adalah menghormati ekspresi para pengguna dan pada saat bersamaan mempertimbangkan hukum setempat." Katanya.

Para penyidik di Jerman melancarkan penyelidikan atas 20 anggota kelompok itu, yang kemudian didakwa dengan memicu kerusuhan rasial dan mendirikan organisasi kriminal.

Besseres Hannover diduga berada di belakang pesan video yang mengancam Menteri Urusan Sosial Jerman, Aygul Ozkan, yang merupakan warga keturunan Turki.

Bagaimanapun, Macgillivray menegaskan bahwa Twitter ingin melakukan pemblokiran akun seminimal mungkin dengan tetap mematuhi undang-unndang.

Ditambahkan bahwa, begitu menerima perintah untuk memblokir isi, maka mereka akan segera menjelaskan kepada pengguna bersangkutan tentang alasan bahwa pesan itu bisa menimbulkan masalah hukum kepada Twitter.(bbc/bhc/opn)



 
   Berita Terkait > Media Sosial Twitter
 
  Twitter akan PHK Massal Setelah Elon Musk Membelinya - Siapa Pucuk Pimpinan yang Dipecat?
  Twitter Bekukan Akun Trump Secara Permanen, karena 'Bberisiko Memicu Kekerasan Lebih Lanjut'
  Akun CEO dan Pendiri Twitter Jack Dorsey Diretas
  Klarifikasi Soal Foto Ustadz Somad, tvOneNews Tepis Tuduhan pada Karni Ilyas
  Twitter Menguji Batas Kicauan Maksimal 280 Karakter
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2