JAKARTA, Berita HUKUM - Aksi perampokan Unit Bank BRI, Panongan, Tangerang ternyata uang hasil kejahatan tersebut senilai Rp 337, 26 juta, selain sudah digunakan sebagai (FAI), atau dana untuk para teroris melakukan aksi dan perbuatan menebar teror lainya, juga sudah dibagi-bagi dengan temuan sisa uang sekitar Rp 230 juta saja di lokasi pengerebekan.
Dimana sebelumnya, para pelaku perampokan yang berjumlah 5 orang menggunakan senjata api, dan wajahnya tertutup dengan helm fullface melakukan aksi perampokan, saat para pelaku masuk ke bank lalu menodongkan senjata api.
Setelah itu pelaku mengikat korban dan memaksa korban membuka brankas dan mengondol hasil rampasanya. Aksi ini hampir sama dengan aksi perampokan yang di Medan pada Bank CIMB Niaga pada tahun 2010 lalu, dimana saat itu teroris berhasil membunuh salah satu anggota Polri yang sedang berjaga dan melarikan senjatanya.
Dalam pengerebekan di 'Markaz' teroris Ciputat, Densus 88 Mabes Polri hanya menemukan Rp 230 juta, dari para pelaku di rumah bercat warna pink tersebut, masih ada selisih uang sekitar Rp 90 jutaan, ketika ditanya wartawan mengenai jumlah uang yang ditemukan dengan yang hilang saat dirampok di BRI Penongan sudah jauh berbeda inilah jawaban Brigjen Pol Boy Rafli Amar.
"Anton sudah mengambil Rp 90 juta, jadi kita duga diantara mereka sudah ada yang menggunakan uang itu, karena selisih tenggang waktu 1 Minggu, dan sulit kita peroleh uang itu secara utuh," ujar Karo Penmas Mabes Polri Boy Rafli Amar, menjawap pertanyaan wartawan Jumat (5/1) di Mabes Polri JL Tronojoyo Jakarta Selatan.(bhc/put) |