BEKASI (BeritaHUKUM.com) - Umat Budha dari keturunan tionghoa di Kota Bekasi Jawa Barat menggelar perayaan ulang tahun dewa utama (SHEZIT) yang berada di klenteng hok lay kiong Kota Bekasi." dewa utama adalah dewa yan tien siang tie atau dikenal dewa langit dan bumi." ujar salah seorang panitia penyelenggara, Roni Hermawan saat dijumpai di lokasi perayaan sabtu (24/3).
Menurut Roni, klenteng hok lay kiong merupakan klenteng tertua bagi umat Budha di kota Bekasi yang diperkirakan sudah berumur 300 tahun." seluruh umat Budha di Kota Bekasi sengaja berkumpul di klenteng guna merayakannya sekaligus diwarnai dengan berbagai kesenian tradisional." papar Roni
Dari berbagai kesenian tradisional yang ditampilkan, lanjut Roni terdapat satu kesenian yang unik yakni, para warga berjalan diatas bara api tanpa mengenakan alas kaki yang merupakan penutup dari rangkaian perayaan ulang tahun dewa langit dan bumi yang selalu dilangsungkan setiap tahun.
" maksud berjalan diatas bara api adalah simbol perlawanan terhadap amarah dalam jiwa seseorang yang harus tetap tenang walau dalam keadaan apapun." terangnya
Sementara itu, di lokasi perayaan bukan saja warga keturunan tionghoa yang menyaksikan perayaan ulang tahun dewa langit dan bumi, namun warga lainnya di Kota Bekasi turut berbaur melihat perayaan tersebut yang sudah memasuki hari ketiga.(eko) |